Bantai Novak Djokovic, Alexander Zverev Bertahta Di London

Alexander Zverev menjadi petenis termuda yang menjadi juara ATP Finals dalam satu dekade terakhir setelah secara mengejutkan mampu menumbangkan petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic dengan 6-4, 6-3 – kemenangan yang mengantarkannya mengklaim gelar terbesar dalam kariernya.

Petenis berusia 21 tahun, Zverev – petenis termuda yang memenangkan ATP Finals sejak Djokovic pada musim 2008 – telah menjadi petenis Jerman pertama yang lolos ke final ATP Finals sejak 1996 ketika Boris Becker melakukannya. Dan sekarang, Zverev menjadi petenis pertama dari negaranya yang membawa pulang gelar ATP Finals sejak Becker meraih prestasi tersebut musim 1995. Kemenangan tersebut tentunya memupuskan harapan Djokovic untuk mengakhiri perjalanannya dengan sempurna setelah langkahnya sempat terhalang oleh cedera siku.

“Sejauh ini, ini adalah gelar terbesar dalam karier saya. Trofi ini berarti banyak, bagi semua petenis. Maksud saya, anda memiliki begitu banyak peluang untuk memenangkannya. Dan di sini Anda bertanding melawan petenis terbaik saja. Bagaimana saya bermain hari ini (18/11), bagaimana saya memenangkannya, sungguh mengagumkan,” jelas Zverev.

Musim lalu, Zverev melakukan debutnya di ATP Finals dan gagal melenggang ke semifinal. Tetapi, Zverev memperlihatkan perkembangannya dengan mengalahkan juara enam kali di ATP Finals, Roger Federer di semifinal dengan dua set langsung dan sekarang Djokovic. Untuk kali pertama, seorang petenis mengalahkan Federer dan Djokovic di ATP Finals yang sama. Zverev menjadi petenis pertama yang mengalahkan dua petenis unggulan pertama di semifinal dan final ATP Finals sejak Andre Agassi melakukannya pada musim 1990.

“Sungguh menakjubkan, memenangkan gelar ini, lalu mengalahkan dua petenis sekaliber Roger dan Novak secara beruntun di semifinal dan final. Sangat berarti banyak. Saya benar-benar senang dan bangga dengan momen ini,” tutur Zverev.

Dari poin pertama, Zverev tidak memperlihatkan rasa takut, berdiri tegak di area baseline, dan menyerang Djokovic yang mengakibatkan permainan Djokovic menjadi berantakan dan tidak mengontrol dengan baik ketika bertahan yang telah membantunya menahan serangan dari petenis terbaik sekalipun.

Zverev tampil solid dengan backhand dua tangannya dan menggunakan pukulannya yang bertenaga untuk menyulitkan Djokovic. Zverev juga bertahan di rally-rally panjang dan tidak membiarkan Djokovic menekan dengan pertahanannya yang luar biasa seperti yang dilakukannya kepada petenis lain di London musim ini.

Zverev yang menerima hadiah uang sebesar 2.509.000 dolar AS dan 1.300 poin atas usaha kerasnya, akan mengakhiri musim ini dengan berada di peringkat 4 dunia untuk kali kedua secara beruntun.

Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, alexander zverev, Novak Djokovic, Roger Federer