Olimpiade 2024: Giliran Jepang Puncaki Klasemen Perolehan Medali Hari Ke-2

Pejudo veteran Jepang, Hifumi Abe, memamerkan medali emasnya setelah berhasil mempertahankan gelar juara Olimpiade di kelas 66kg putra pada Minggu (28/7). (Foto: The Japan News)
Setelah hari kedua kompetisi penuh Olimpiade Paris 2024 pada Minggu (28/7), Jepang menggeser pimpinan perolehan medali sehari sebelumnya, Australia, dengan empat emas, dua perak dan satu perunggu.
Penembak China Xie Yu bangkit dari babak kualifikasi yang biasa-biasa saja dan berjaya di final air pistol 10m putra, sementara tim menembak Korea Selatan mengamankan emas Olimpiade ke-10 secara beruntun di nomor beregu putri.
Debutan Olimpiade berusia 24 tahun, Xie, meraih emas menembak kedua bagi China di Paris, setelah kemenangan duo remaja Huang Yuting dan Sheng Lihao di nomor 10m air rifle mixed team pada hari Sabtu (27/7).
Xie hanya berada di peringkat keenam setelah babak kualifikasi dan bangkit dari ketertinggalan di final untuk merebut medali emas dengan 240,9 poin, unggul 0,9 poin dari Federico Nilo Maldini dari Italia. Rekannya dari Italia, Paolo Monna, meraih medali perunggu.
"Prosesnya sulit, tetapi hasilnya sangat memuaskan," kata penembak jitu asal China ini setelah kompetisi. "Saya pikir saya memiliki penampilan yang stabil hari ini. Saya merasa gugup, tetapi saya tidak panik. Saya berhasil menjaga kepala saya tetap tenang."
Di nomor 10m air pistol putri, penembak Korea Selatan mengamankan posisi 1-2, dengan Oh Ye-jin mencetak rekor baru Olimpiade dengan 243,2 poin untuk berdiri di podium, sementara rekan senegaranya Kim Ye-ji mencetak 241,3 poin, yang juga mengalahkan rekor sebelumnya, yaitu 240,3 poin, dan berada di posisi kedua. Perunggu jatuh ke tangan Manu Bhaker dari India.
Korea Selatan juga berjaya di cabang panahan, saat trio Lim Sih-yeon, Nam Suh-yeon dan Jeon Hun-young mengalahkan China 5-4 untuk memenangkan pertandingan beregu putri. Para pemanah dari Korea Selatan menunjukkan dominasi yang tak tergoyahkan di ajang ini sejak diperkenalkan pada 1988.
"Kami mendapat begitu banyak dukungan dari masyarakat kami, baik secara emosional maupun fisik," kata Lim. "Berkat lingkungan dan dukungan yang baik, kami mampu meraih kemenangan beruntun."
Meskipun tinggal selangkah lagi menuju kejuaraan, para pemanah China menunjukkan kekuatan mereka di Paris. "[Tim Korea] lebih komprehensif. Namun kami tetap fokus pada apa yang kami lakukan, dan hal itu telah membuktikan bahwa kami mampu meraih skor 4-4 dalam pertandingan," ujar Kwon Yong-hak, pelatih tim panahan putri China.
Di kolam renang, Torri Huske dari Amerika Serikat menempati posisi pertama di final 100 meter gaya kupu-kupu putri, diikuti oleh rekan senegaranya, pemegang rekor dunia Gretchen Walsh. Zhang Yufei dari China, peraih medali perak di ajang ini pada Tokyo 2020, meraih medali perunggu.
"Terakhir kali [di Olimpiade Tokyo] saya hanya gagal naik podium, dan saya tidak akan berbohong, itu sangat menyedihkan," kata Huske. "Tapi saya pikir itu benar-benar mendorong saya dan membuat saya lebih baik. Saya memiliki sistem pendukung yang luar biasa. Saya memiliki keluarga, teman-teman dan rekan-rekan satu tim yang mendorong saya setiap hari."
Nicolo Martinenghi dari Italia berhasil meraih kemenangan yang luar biasa untuk merebut gelar juara gaya dada 100 meter putra. Perenang berusia 24 tahun ini meraih emas dalam waktu 59.03 detik, hanya unggul dua per seratus detik dari Adam Peaty dari Inggris Raya, sementara Nic Fink dari Amerika Serikat berada di peringkat ketiga.
Leon Marchand mencetak rekor Olimpiade baru untuk meraih emas di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putra. Perenang asal Prancis ini memimpin di setiap tikungan untuk menyelesaikan lomba dalam waktu empat menit dan 2,95 detik, mengalahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 4:03,84 yang dicetak oleh Michael Phelps di Beijing 16 tahun yang lalu.
Tomoyuki Matsushita dari Jepang dan Carson Foster dari Amerika Serikat masing-masing meraih medali perak dan perunggu.
"Saya pasti memimpikan hal ini sebelumnya, kita semua pasti memimpikannya. Melakukan hal ini di kampung halaman saya cukup keren," kata Marchand.
Pauline Ferrand Prevot dari Prancis menambahkan satu emas lagi untuk tuan rumah, saat ia menyelesaikan tujuh putaran lintasan sepanjang 4,4 km di Elancourt Hill dalam waktu satu jam, 26 menit dan 2 detik, unggul dua menit dan 57 detik dari runner-up Haley Batten dari Amerika Serikat dalam lomba balap sepeda gunung lintas alam putri.
"Saya seperti robot: Saya tidak mendengar siapa pun di lintasan, mungkin pelatih saya, tetapi bahkan orang tua saya yang ada di sini," kata Prevot. "Saya hanya menjalankan sebuah misi, dan itu adalah tentang mengayuh sepeda di tanjakan, memulihkan diri di turunan. Saya fokus pada hal itu dan membalap untuk diri saya sendiri."
Di tempat lain, pejudo Diyora Keldiyorova dari Uzbekistan merebut medali emas Olimpiade pertama bagi negaranya di kategori 52kg putri, sementara pejudo veteran Jepang, Hifumi Abe, berhasil mempertahankan gelar juara di kelas 66kg putra.
Berikut urutan klasemen perolehan medali per Minggu (28/7): Jepang (4-2-1), diikuti Australia (4-2-0), AS (3-6-3), Prancis (3-3-2), Korea Selaan (3-2-1), China (3-1-2), Italia (1-2-3), Kazakhstan (1-0-2), Belgia (1-0-1), serta Jerman, Hong Kong dan Uzbekistan di peringkat ke-10 (1-0-0).
Di luar 10 besar adalah Inggris Raya (0-2-2), Brasil (0-1-2), Kanada (0-1-1), Fiji, Kosovo, Mongolia, Polandia dan Tunisia (0-1-0), Swedia (0-0-2), serta Mesir, Hongaria, India, Meksiko, Moldova, Afrika Selatan dan Spanyol (0-0-1).
Indonesia sendiri belum mendulang medali apapun.
Hari ketiga Paris 2024 pada Senin (29/7) akan memperebutkan total 19 medali emas dari cabor loncat indah (1), renang (5), panahan (1), kano slalom (1), sepeda gunung (1), berkuda eventing (2), anggar (2), senam artistik (1), judo (2), menembak (2) dan skateboarding (1).
Artikel Tag: olimpiade
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/olimpiade-2024-giliran-jepang-puncaki-klasemen-perolehan-medali-hari-ke-2

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini