Jalani Rehab, Ratu Lompat Jangkit Yulimar Rojas Bidik Kejuaraan Dunia 2025

Setelah menjalani langkah pertama rehabilitasi akibat cedera yang membuatnya tidak dapat mempertahankan emas Olimpiade di nomor lompat jangkit di Paris 2024, atlet Venezuela Yulimar Rojas mempersiapkan "comeback" dengan target Kejuaraan Dunia Atletik 2025, demikian dilaporkan Agence France-Presse, Kamis (24/5).

"Saya tidak memikirkan kapan saya akan pulih, tapi bagaimana caranya. Saya ingin benar-benar sehat, saya ingin kembali ke lintasan dan tidak kambuh," kata Rojas kepada para jurnalis di Caracas melalui konferensi video dari Barcelona, Spanyol, tempat ia menjalani perawatan.

"Saya ingin pulih selangkah demi selangkah, perlahan tapi pasti, dan memikirkan tahun depan," tambahnya. "Ini akan menjadi tahun yang sangat penting bagi saya, tahun peningkatan yang akan memiliki nuansa berbeda, yaitu kembalinya Yulimar Rojas, kembalinya sang ratu, dan saya menantikannya."

Rojas, 28 tahun, mengumumkan bulan lalu bahwa ia akan mundur dari Olimpiade Paris karena cedera tendon Achilles kiri yang dideritanya saat latihan di Barcelona. Ia telah memenangkan medali emas lompat jangkit di Tokyo 2020, setelah meraih medali perak di Rio de Janeiro 2016.

"Dua Piala Dunia yang akan datang tahun depan adalah tantangan saya dan saya selalu mengatakan bahwa saya adalah wanita yang menyukai tantangan," kata Rojas dengan penuh percaya diri dalam menghadapi proses pemulihan panjang yang ia hadapi. "Saya sangat optimis (...), meskipun sulit untuk menghadapi tahap ini."

Piala Dunia Indoor akan diselenggarakan di Nanjing, China, antara 21-23 Maret 2025 dan Piala Dunia Outdoor akan diselenggarakan di Tokyo pada 13-21 September.

Ambisi Yulimar Rojas masih tetap utuh. Dengan tujuh gelar juara dunia lompat jangkit dalam rekornya, empat di luar ruangan (2017, 2019, 2022 dan 2023) dan tiga di dalam ruangan (2016, 2018 dan 2022), ia berharap dapat menyamai rekor sembilan gelar juara dunia yang dimiliki oleh atlet fenomenal asal Kuba, Ivan Pedroso, yang merupakan pelatihnya.

Pedroso memenangkan empat medali emas dunia lompat jauh (1995, 1997, 1999 dan 2001) dan lima medali emas dalam ruangan (1993, 1995, 1997, 1999 dan 2001).

"Pelatih saya tahu bahwa dia harus terus gemetar, karena saya tidak akan menyerah sampai dia kehilangan gelar," kata Rojas sambil tertawa.

Di luar itu, sang atlet berpartisipasi dari jarak jauh dalam sebuah acara yang diadakan oleh yayasannya, Yulimar Rojas 45, yang pada hari Kamis (23/5) lalu memberikan 10 beasiswa kepada para atlet dari Venezuela yang akan bertanding di Olimpaide Paris 2024 dan lima untuk para atlet yang sedang berusaha untuk lolos kualifikasi.

Atlet angkat besi Julio Mayora dan Keydomar Vallenilla, peraih medali perak di Tokyo 2020 yang sekarang akan mencoba naik podium sekali lagi, adalah salah satu dari mereka yang mendapat manfaat.

"Melalui olahraga kita bisa menyentuh hati banyak orang. Secara kompetitif saya tidak akan berada di Paris, tetapi saya tahu bahwa melalui para atlet ini dan delegasi Venezuela yang akan berpartisipasi, saya akan berada di sana," kata Rojas. "Saya akan berada di dalam hati mereka."

Pelari jarak menengah José Maita, peraih medali emas di nomor lari 800 meter di Pan American Games di Santiago 2023, juga dianugerahi beasiswa sementara ia berjuang untuk mendapatkan tempat di Olimpiade.

"Kami mengemban komitmen dan tanggung jawab ini," kata Maita. "Kami akan bekerja keras untuk meninggalkan nama kami di podium teratas, seperti yang telah dilakukan Yulimar Rojas berkali-kali."

Artikel Tag: Yulimar Rojas