EVOS Reborn Terpuruk di PMNC 2021, Iman TDJ: Cuma KF Aja yang Mau Usaha

Penulis: Fajar Muhammad Fajar

Jumat 23 Jul 2021, 13:45 WIB

EVOS Reborn Terpuruk di PMNC 2021, Iman TDJ: Cuma KF Aja yang Mau Usaha — KF Dinilai Satu-satunya Pilar EVOS Reborn yang Bekerja Keras via EVOS

Berita Esports: CEO Bonafide Esports, Iman TDJ menilai minimnya motivasi dan semangat dari hampir semua pemain membuat EVOS Reborn terpuruk di PMNC 2021 kemarin. Ia mengatakan, hanya KF yang terlihat bekerja keras.

Microboy Prediksi Tim Baru Lapar Setelah Tinggalkan EVOS Reborn

Pada grand final PMNC 2021 (PUBG Mobile National Championship 2021) EVOS Reborn hanya berhasil finis di posisi 10 klasemen akhir. Hasil ini membuat mereka gagal lolos ke PMPL ID Season 4, karena sembilan tim teratas klasemen saja yang mendapat tiket lolos.

Sejatinya, selama dua hari pertandingan grand final performa Microboy dan kawan-kawan juga memang mengecewakan, sebab gagal meraih poin besar di tiap pertandingan, bahkan lebih sering too soon.

Iman TDJ berpendapat, faktor minimnya motivasi atau semangat dari para pemain jadi salah satu kemungkinan besar penyebab Macan Putih tampil buruk di PMNC 2021, sehingga gagal menembus PMPL ID Season 4.

Melansir RevivaL TV, melalui live streaming Nimo TV CEO Bonafide Esports itu menilai hanya KF (Kautsar Faruqurrohman) pemain EVOS Reborn yang terlihat paling dominan dan tampil ngotot.

"Kalau gue sesederhana itu kayak KF Esports, itu sisanya star syndrome, cuma KF aja yang mau usaha sisanya engga mau usaha udah itu," ungkapnya, dikutip dari RevivaL TV.

Tak hanya itu, Iman TDJ juga menyindir mantan tim-tim PMPL yang menurutnya memilki semangat bertanding di bawah tim-tim komunitas. Itu terbukti karena di PMNC 2021 peringkat atas justru dikuasai oleh tim-tim komunitas.

Dalam pandangan Iman TDJ kebanyakan mantan tim PMPL sudah puas dengan posisi mereka saat ini. Namun ia menegaskan, hasil PMNC 2021 harusnya membuat mereka sadar untuk segera berkembang.

"Semua mantan tim PMPL itu kebanyakan ada di peringkat bawah, ini membuktikan hipotesa gua bahwa yang sudah masuk liga profesional semangatnya justru di bawah tim-tim komunitas ini. Menurut gua tim-tim liga profesional harus buka mata biar engga jadi star syndrome." Tandasnya.