Alter Ego VALORANT Resmi Boyong Nakya dari Bigetron Arctic

Penulis: Fajar Muhammad Fajar

Senin 31 Okt 2022, 03:00 WIB

Alter Ego VALORANT Resmi Boyong Nakya dari Bigetron Arctic — Nakya Resmi Gabung Alter Ego via Alter Ego

Berita Esports: Tim VALORANT Alter Ego (AE) mengumumkan bergabungnya pemain Bigetron Arctic yaitu Alehandro "Nakya" Fabian Simanjorang melalui akun media sosialnya pada Sabtu (29/10). Sang pemain akan menjadi bagian roster AE untuk musim kompetisi 2023.

Keruntuhan Team ARF di VCL ID Split 2023, Telan Kekalahan Beruntun

Ini adalah langkah cepat dan mengejutkan karena sebelumnya Alter Ego dirumorkan sedang mencoba untuk merekrut Sheldon "NcSlasher" Andersen dari ONIC G. Selain itu, Edwin "Starlest" Chia CEO Bigetron Esports pun menyatakan berniat mempertahankan roster dan melanjutkan kiprah Arctic di kancah VALORANT.

Publik memprediksi kehadiran NcSlasher ke AE apalagi sempat tidak sengaja terucap oleh CEO AE, Delwyn Sukamto. Kendati tidak ada klarifikasi lebih lanjut, para penggemar dengan mudah mengaitkan rumor ini mengingat keberadaan Adrian "AdrnKing" Setiawan di AE, rekan satu tim pemain dengan sapaan akrab 'Takel' itu semasa berseragam BOOM Esports.

Nakya adalah salah satu starlet naik daun dan muncul menjadi andalan Bigetron Arctic. Menyusul kedatangannya, mengutip Ligagame TV berikut adalah susunan roster VALORANT Alter Ego:

1. Jonathan "naTzLorant" Adiputra

2. Bryan "Kush" Setiawan

3. Axel "Huliolio" Julio

4. Delbert "deLb" Tanoto

5. AdrnKing

6. Nakya

7. Kang "Try" Tae-Wook (pelatih)

Semangat Alter Ego berkiprah di kancah VALORANT Indonesia tidak luntur walau belum masuk sebagai mitra franchise league Riot Games. RRQ menjadi satu-satunya organisasi dari Indonesia yang mendapat status mitra Riot Games.

AE dikenal sudah eksis sejak skena kompetitif VALORANT tanah air hadir tak lama pasca dirilisnya game tersebut. Mereka menjadi tim langganan Challengers Indonesia hingga membentuk persaingan empat besar bersama BOOM, ONIC, dan Bigetron.

Sistem franchise league VALORANT 2023 memang menimbulkan efek domino untuk organisasi dan pemain. Tidak terpilih sebagai mitra membuat sejumlah tim membubarkan skuadnya, hingga pemain-pemain yang memutuskan pindah ke tim pemilik slot liga.