AC Milan Raih Keuntungan 20 Juta Euro, Lolos Aturan Financial Fair Play

Berita Liga Italia: AC Milan berhasil memenuhi persyaratan break-even dan mencatatkan keuntungan lebih dari 20 juta di musim ini. Lolos aturan Financial Fair Play UEFA.

Keuntungan ini sebagian besar berkat penjualan Tijjani Reijnders, sebuah capaian penting mengingat Milan harus sangat ketat dengan keuangan mereka dalam beberapa tahun terakhir akibat pelanggaran ketentuan UEFA sebelumnya.

Di tahun 2022, UEFA menyatakan Milan gagal memenuhi persyaratan break-even dari periode tiga tahun sebelumnya. Untuk memastikan stabilitas klub, UEFA menyetujui bahwa Milan harus memenuhi persyaratan tertentu.

Meskipun ini tidak berarti klub harus mencetak keuntungan setiap tahun, mereka harus memiliki bukti "surplus pendapatan sepak bola agregat, atau defisit pendapatan sepak bola agregat dalam deviasi yang dapat diterima".

Selama dua musim terakhir, Rossoneri telah berhasil lolos Financial Fair Play UEFA tanpa masalah, mencatatkan keuntungan di kedua musim.

Seperti yang ditulis Tuttosport, Milan telah berhasil memenuhi tujuan UEFA. Hal ini semakin terkonfirmasi setelah mencatat keuntungan lebih dari €20 juta musim ini, sebagian besar berkat penjualan Reijnders.

Tentu saja, laporan keuangan musim depan (2024/2025) diperkirakan akan kurang positif karena absennya Milan dari kompetisi Eropa.

Namun, harapannya adalah UEFA akan tetap puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan, serta informasi yang "lebih tepat" di masa mendatang. Hasil dari periode ini diharapkan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Direktur Olahraga AC Milan Igli Tare dan manajemen klub, Milan tidak hanya fokus pada pembangunan skuad di lapangan, tetapi juga menjaga kesehatan finansial klub.

Artikel Tag: Financial Fair Play