Ikram Fadhil Dapat Pelajaran Berharga di Turnamen 3x3 Hong Kong

Berita Basket IBL: Yogyakarta Gojek gagal berbuat banyak di turnamen 3x3 di Hongkong. Salah satu penggawa Ikram Fadhil mengaku mendapatkan banyak pelajaran di turnamen itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Yogyakarta Gojek merupakan wakil Indonesia setelah menjuaral IBL 3x3 tahun ini. Yogyakarta Gojek harus gugur di fase Qualifiying Draw B, setelah kalah 12-18 dari Hong Kong Island, dan 13-20 dari tim Hong Kong. Mereka mengaku memang tidak mudah bersaing di level dunia, apalagi lawan punya banyak kelebihan termasuk akurasi tembakan.

"Defense yang paling penting. Komunikasi juga berpengaruh dalam pertandingan 3x3. Apalagi menghadapi tim-tim yang lebih unggul dalam beberapa aspek, termasuk akurasi dan size," kata Ikram, sebagaimana diberitakan situs resmi IBL.

Ikram Fadhil juga berpesan, ke depan tim yang mewakili Indonesia di turnamen tingkat dunia harus punya persiapan yang matang. Jadi standart permainan untuk turnamen 3x3 di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Termasuk soal kontak fisik.

"Memang harus lebih phisycal lagi. Karena lawan memang lebih besar dari kami. Ke depan ini harus ditingkatkan di level lokal, sehingga saat tampil di tingkat dunia, kita bisa mengimbangi mereka," lanjutnya.

FIBA 3x3 World Tour bisa dikatakan sebuah liga profesional tingkat dunia yang diikuti tim-tim 3x3 profesional. Liga ini mulai tenar di tahun 2014, dan sudah banyak melahirkan bintang-bintang 3x3 kelas dunia. Indonesia juga selalu hadir dalam turnamen tersebut, meski sampai sekarang belum ada yang bisa menyamai prestasi tahun 2013, di mana ada wakil Indonesia yang bisa menjuarai salah satu seri Masters di Jepang. Saat itu salah satu pemainnya adalah Risky Effendy yang sekarang bermain di Tangerang Hawks.

Artikel Tag: Ikram Fadhil, Bima Perkasa Jogjakarta, FIBA 3x3 World Tour