Tyson Fury Tidak Yakin Francis Ngannou Bisa Pukul Telak Dirinya
Francis Ngannou memberikan empat kata ketika ia ditanya pada Kamis (7/9/2023) lalu, apa yang akan terjadi jika ia mendaratkan sebuah pukulan telak pada Tyson Fury bulan depan. "Selamat malam," jawab Ngannou dalam konferensi pers di London. "Matikan lampu".
Namun, Fury yang tidak gentar mengakui bahwa ia tidak akan tahu itu terjadi atau tidak sampai Ngannou mendaratkan pukulan bersih kepadanya dalam duel ekshibisi 10 ronde mereka pada 28 Oktober mendatang di Riyadh, Arab Saudi. Apakah mantan juara kelas berat UFC tersebut memukul lebih keras daripada Deontay Wilder atau Wladimir Klitschko, dua petinju dengan pukulan keras yang dikalahkan Fury dalam perebutan gelar dalam kurun 7,5 tahun terakhir.
Tyson Fury yang berasal dari Inggris juga mengingatkan Francis Ngannou bahwa ia muncul sebagai petinju kelas berat terbaik di era ini karena ia sukses lebih sering menghindari pukulan dan bangkit berdiri lagi ketika Wilder menghujani dirinya dengan pukulan-pukulan keras.
"Begini, dia seorang pemukul yang hebat," kata Tyson Fury kepada Dev Sahni dari Queensberry Promotions, yang menjadi moderator dalam konferensi pers tersebut. "Anda dapat melihat bahwa ia sangat besar, kuat dan bertubuh tegap. Namun, Anda tahu, saya pernah melawan petinju-petinju bertubuh besar sebelumnya, seperti Deontay Wilder, dan saya bahkan pernah melawan 'Dr. Steelhammer', Wladimir Klitschko. Dan satu kesamaan dari keduanya adalah mereka berdua adalah pemukul yang sangat kuat, namun mereka berdua tidak dapat mendaratkan pukulan keras saat dibutuhkan."
Fury merasa Ngannou, yang akan melakukan debut tinju profesionalnya, akan menghadapi rasa frustasi yang sama seperti yang dialami oleh Klitschko. Kala itu, dalam pertarungan sepanjang 12 ronde, Fury keluar sebagai pemenang dengan keputusan angka mutlak pada November 2015. Padahal Klitschko sangat diunggulkan, memenangkan 22 pertarungan beruntun dan memiliki setidaknya satu gelar juara dunia selama 9,5 tahun saat Fury mengalahkannya di Duesseldorf, Jerman.
Tyson Fury masih belum terkalahkan (33-0-1, 24 KO) hampir delapan tahun setelah kemenangannya yang mengubah kariernya atas Klitschko itu.
Francis Ngannou yang berpostur 193 cm dan 117 kg menunjukkan kekuatannya dalam pertandingan MMA, 12 di antaranya ia menangkan dengan KO. Ngannou yang lahir di Kamerun sangat efektif dengan uppercut kirinya. Namun gerakan tubuh bagian atas Fury yang berpostur 204 cm dan berat 122 kg, sangat mengesankan untuk petinju seukuran dirinya, memungkinkan juara WBC ini menyelipkan pukulannya lebih sering.
"Tidak masalah menjadi pemukul yang besar dan kuat dan memukul target yang tidak bergerak," kata Fury. "Namun, cukup sulit untuk memukul dengan kekuatan penuh ketika tangan ini bergerak seperti itu. Jadi, Anda tidak bisa memukul apa yang tidak bisa Anda lihat. Dan, Anda tahu, saya bukan yang terbaik dalam apa yang saya lakukan karena saya mudah dipukul. Saya menjadi yang terbaik dalam apa yang saya lakukan karena saya adalah juara dunia yang paling sulit dipukul dalam sejarah. Dan itu fakta. ESPN akan mendukung hal itu."
Sambungnya lagi, "Maka, ya, jika (Francis Ngannou] dapat mendaratkan serangannya ke saya, ia jelas punya bidikan yang bagus dan telah berlatih. Saya rasa dia tidak akan bisa. Saya rasa tidak ada yang dapat mendaratkannya ke saya. Itu fakta. Dan jika mereka melakukannya, saya akan bangkit kembali. Karena aku pernah terjatuh, tetapi aku akan bangkit lagi. Kau tidak akan pernah bisa menjatuhkan saya. Dan itulah kenyataannya, maka ya, saya tak sabar menunggu."
Artikel Tag: Tyson Fury, Francis Ngannou
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/tyson-fury-tidak-yakin-francis-ngannou-bisa-pukul-telak-dirinya
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini