Anthony Joshua Nilai Kemenangan atas Jake Paul “Bukan Kesuksesan”

Meski sukses mengakhiri perlawanan Jake Paul dengan kemenangan KO pada ronde keenam, Anthony Joshua justru memberikan penilaian yang keras terhadap penampilannya sendiri.

Mantan juara dunia kelas berat dua kali itu menyebut hasil tersebut memang sebuah kemenangan, namun belum bisa disebut sebagai kesuksesan.

Anthony Joshua (29-4, 26 KO) tampil sebagai favorit mutlak saat menghadapi Paul (12-2, 7 KO), seorang YouTuber yang beralih ke dunia tinju profesional.

Banyak pihak memprediksi Joshua akan menyelesaikan laga hanya dalam dua atau tiga ronde.

Namun kenyataannya, ia mengalami kesulitan di awal pertarungan karena Paul memilih banyak bergerak, berlari, dan menghindari adu pukul langsung.

Minimnya aksi pada ronde-ronde awal membuat Joshua tampak frustrasi. Ia kesulitan memotong ring dan menjebak Paul ke sudut.

Baru setelah beberapa ronde, pukulan-pukulan keras Joshua mulai menemukan sasaran dan menunjukkan perbedaan kelas serta kekuatan di antara keduanya.

Paul akhirnya dijatuhkan tiga kali sebelum wasit menghentikan laga pada ronde keenam.

Meski menang meyakinkan di atas kertas, Joshua mengaku tidak puas.

“Tidak, saya harus tampil lebih baik. Saya harus jauh lebih baik,” kata Anthony Joshua usai pertarungan. “Ini memang kemenangan, tapi bukan kesuksesan. Pelatih saya mengharapkan lebih, dan saya juga mengharapkan lebih dari diri saya sendiri.”

Petinju asal Inggris itu menegaskan dirinya tidak ingin larut dalam euforia hasil akhir.

“Saya tidak bisa hidup dari kemenangan ini. Masih banyak hal yang harus saya perbaiki. Setelah hari ini, mungkin akan ramai di media sosial, tapi bagi saya ini sudah selesai. Saya harus melangkah ke depan,” ujarnya.

Meski kritis terhadap dirinya sendiri, Joshua tetap memberikan pujian kepada Paul. Ia menilai lawannya menunjukkan keberanian dan mental bertarung yang tidak semua petinju miliki, meski menegaskan bahwa tinju memiliki tingkatan yang jelas.

“Jake tampil cukup baik selama itu berlangsung,” ujar Joshua. “Tapi bertarung bukan hanya soal fisik, ini juga soal psikologis. Saya sudah bilang ke dia, akan ada momen di mana saya mengambil jiwanya — entah dia menyerah atau dia akan tumbang.”

Menurut Anthony Joshua, naluri bertarung menjadi faktor pembeda utama. “Tanpa naluri itu, seseorang tidak akan pernah menjadi petarung hebat. Saya berharap bisa menjatuhkannya lebih cepat, tapi Jake punya semangat. Dia punya nyali, dan saya angkat topi untuk itu.”

Joshua juga menekankan satu hal yang paling ia hormati dari Paul. “Tidak banyak petarung yang mau naik ring melawan saya, dan Jake melakukannya. Bahkan setelah terjatuh, dia terus berusaha bangkit,” katanya.

Dengan kemenangan ini, Joshua melangkah maju menuju target yang lebih besar. Namun jelas, baginya, laga melawan Jake Paul bukanlah puncak — melainkan pengingat bahwa standar dirinya tetap lebih tinggi daripada sekadar menang.

Artikel Tag: Anthony Joshua