Jai Opetaia Pertahankan Sabuk dengan KO Brutal, Tapi Kecewa Tampil "Buruk"

Jai Opetaia menjatuhkan penantang asal Turki-Jerman, Huseyin Cinkara, melalui knockout telak di ronde kedelapan. (Foto: AP)
Jai Opetaia mungkin meraih salah satu kemenangan paling kejam dalam kariernya, namun sang juara asal Australia itu justru mengaku tidak puas dengan performanya.
Dalam laga pertahanan gelar di Gold Coast Convention Centre, Sabtu (6/12), Opetaia sukses menjatuhkan penantang asal Turki-Jerman, Huseyin Cinkara, melalui knockout telak di ronde kedelapan untuk mempertahankan gelar juara dunia IBF dan The Ring kelas cruiserweight.
Jai Opetaia (29-0, 23 KO) sempat kesulitan di awal pertandingan. Ia menerima pukulan keras yang menyebabkan luka di bawah mata kanannya.
Namun setelah bangkit dan menemukan ritmenya, petinju berusia 30 tahun itu melancarkan pukulan kiri mematikan yang langsung menembus pertahanan Cinkara dan membuat lawannya terkapar tak sadarkan diri di kanvas.
Momen itu membuat seisi arena terdiam. Cinkara, yang kini berusia 40 tahun, tidak bergerak selama beberapa menit sebelum akhirnya sadar dan dibantu duduk oleh timnya.
Kekhawatiran sempat muncul karena kerasnya dampak pukulan tersebut, tetapi kondisi Cinkara perlahan stabil sebelum prosesi pengumuman resmi dilakukan.
Meski memastikan gelar tetap di tangannya dan mencatat salah satu KO paling brutal tahun ini, Jai Opetaia justru menilai penampilannya jauh dari harapan.
“Aku merasa bertarung seperti sampah, jujur saja,” ujarnya setelah pertandingan. “Aku sangat kecewa. Aku merasa mengecewakan beberapa orang. Aku membuat banyak kesalahan. Tapi malam seperti ini ada — sekarang waktunya kembali ke titik awal dan memperbaiki semuanya.”
Walau frustrasi, Jai Opetaia tetap selangkah lebih dekat menuju tujuan terbesarnya: menyatukan seluruh sabuk di divisi cruiserweight.
Kandidat berikutnya yang ingin ia hadapi adalah sang pemegang sabuk WBA dan WBO, Gilberto “Zurdo” Ramirez.
Namun peluang duel itu belum bisa terwujud dalam waktu dekat karena Ramirez dijadwalkan menghadapi David Benavidez pada Mei mendatang.
Sementara itu, sabuk WBC akan dipertaruhkan dalam laga ulang antara Badou Jack dan Noel Mikaelian di Los Angeles pada 13 Desember.
“Kami ingin pertarungan unifikasi,” tegas Opetaia. “Aku sudah meminta itu sejak lama. Pantau saja. Waktunya akan tiba.”
Dalam partai pendukung, petinju muda Max McIntyre (21 tahun) terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan menghentikan Jed Morris di ronde keempat untuk memperpanjang rekor bersihnya menjadi 9-0.
Sementara itu, petinju kelas berat Australia Teremoana Teremoana kembali mengesankan dengan kemenangan ronde pertama keempat berturut-turut.
Mantan juara dunia bantamweight, Jason Moloney, juga mencatat kemenangan penting setelah hampir dua tahun tanpa kemenangan, mengalahkan petinju Filipina, Herlan Gomez.
Meski malam itu penuh kemenangan bagi atlet Australia, sorotan terbesar tetap tertuju pada Opetaia — juara yang menang spektakuler, namun masih merasa belum mencapai yang terbaik.
Artikel Tag: Jai Opetaia
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/jai-opetaia-pertahankan-sabuk-dengan-ko-brutal-tapi-kecewa-tampil-buruk

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini