Roger Federer Incar Untuk Cetak Sejarah Lain Di Wimbledon

Berita Tenis: Satu dekade seperti waktu yang cukup lama, tetapi sulit bagi Roger Federer untuk melupakan final Wimbledon pada tahun tersebut. Petenis unggulan pertama saat itu, Federer mengincar untuk memenangkan gelar Wimbledon nomor tunggal putra untuk kali keenam secara beruntun.

Prestasi tersebut baru dicatatkan oleh petenis berkebangsaan Inggris, William Renshaw pada tahun 1980an. Lawan Federer pada final tersebut adalah Rafael Nadal. Pada pertandingan yang sedikit terganggu dengan kondisi cuaca yang tidak kondusif, Federer hanya terpaut dua point untuk mengklaim gelar dan dikalahkan oleh Nadal yang mematahkannya di game ke-15 set kelima untuk menutup pertandingan dengan hasil akhir 9-7 di set kelima setelah bertarung selama 4 jam 50 menit.

“Saya pikir itu salah satu kekalahan terberat yang pernah saya alami, tidak perlu diragukan lagi. Saya begitu dekat untuk memenangkan enam gelar secara beruntun. Lalu saya bertekad untuk memenangkannya di musim setelahnya dan saya melakukannya pada musim 2009 pada final melawan Roddick. Itu kemenangan yang indah setelah kekalahan pada musim 2008,” jelas Federer.

Sepuluh tahun kemudian, undian pertandingannya hampir sama dengan musim 2008. Sekali lagi Federer diunggulkan di posisi pertama, di atas Nadal, sehingga keduanya berpotensi untuk bertemu di final, walaupun catatan Nadal di Wimbledon dalam beberapa musim terakhir jauh dari sempurna. Terakhir kali Nadal lolos ke perempatfinal pada musim 2012.

“Saya pikir Rafa adalah salah satu petenis yang difavoritkan. Ketika Rafa dalam keadaan sehat, tidak ada yang mustahil baginya,” ungkap Federer.

Pada hari Senin (02/07) waktu setempat, Federer akan mengawali petualangannya di Wimbledon musim ini dengan melawan Dusan Lajovic, yang mengalahkan Juan Martin del Potro dan menyudutkan Alexander Zverev untuk melalui laga lima set, tetapi keduanya berlangsung di atas clay-court.

“Jika saya memikirkan laga besok (02/07), sejujurnya saya pikir saya sedikit merasa gugup,” tutur Federer yang akan bermain di lapangan utama.

“Itu adalah hal yang cukup besar. Maksud saya, selain sejarah dan mitos dari lapangan itu, anda juga tidak bisa berlatih di sana. Ketika anda memasuki lapangan, ada sedikit ketidakpastian bagi kedua petenis, dari pekan dan tempat sunyi yang kita lihat pekan ini, lalu semuanya terisi padat. Seluruh atmosfer berubah di Wimbledon dan anda menyadari semua mata tertuju pada anda. Saya percaya hal itu secara naluriah membuat anda sedikit gugup.”

Jelang melakoni Wimbledon musim ini, Federer telah memenangkan 91 dari 102 pertandingan yang dilakoninya di Wimbledon. Sejak 2003, ia hanya satu kali gagal untuk lolos ke pekan kedua, yakni pada musim 2013.

Ia mengincar untuk menjadi petenis putra pertama dalam sejarah yang memenangkan gelar Wimbledon kesembilan di nomor tunggal putra.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Roger Federer, Rafael Nadal, Dusan Lajovic, Juan Martin Del Potro, alexander zverev