Opini Jujur Rafael Nadal Tentang Perbedaan Dua Bintang Tenis Ini

Berita Tenis: Rafael Nadal baru-baru ini membagikan opininya tentang Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner, menekankan perbedaan dalam gaya bermain mereka dan hal yang membuat mereka menjadi petenis yang luar biasa.

Alcaraz dan Sinner telah berhadapan melawan satu sama lain sebanyak 16 kali di turnamen ATP dengan petenis berkebangsaan Spanyol memenangkan sepuluh di antaranya. Pertemuan terakhir mereka terjadi di final ATP Finals, Turin musim 2025 yang dimenangkan juara bertahan asal Italia.

Selama dua musim terakhir, kedua bintang tenis telah mendominasi keempat Grand Slam dan memenangkan setiap turnamen yang mereka lakoni.

Pada musim 2024, Sinner memenangkan Australian Open dan US Open, sementara Alcaraz memenangkan French Open dan Wimbledon. Sementara pada musim 2025, petenis berkebangsaan Spanyol memenangkan French Open dan US Open, sedangkan petenis berkebangsaan Italia memenangkan Australian Open dan Wimbledon.

Pada musim 2025, petenis berkebangsaan Spanyol mengantongi delapan gelar, termasuk gelar di Monte Carlo, Roma, Cincinnati, Rotterdam, Queen’s Club, dan Tokyo. Sementara petenis berkebangsaan Italia memenangkan enam gelar, termasuk gelar di Beijing, Wina, Paris (Masters) dan ATP Finals.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan AS, mantan petenis yang mengoleksi 22 gelar Grand Slam ditanya dengan siapa ia merasa lebih terhubung, Alcaraz atau Sinner. Ia menjawab bahwa ia tidak “terhubung” dengan salah satu dari mereka, karena kedua petenis memiliki gaya permainan yang sangat berbeda.

Nadal mendeskripsikan Alcaraz sebagai petenis yang “tidak terduga” dan mencatat bahwa ia cenderung melakukan kesalahan sekaligus memainkan “poin-pon yang lebih spektakuler”, sehingga membuatnya menghibur untuk disaksikan.

“Saya tidak merasa cocok dengan salah satu dari mereka. Mereka petenis yang berbeda dari saya dulu. Saya pikir Carlos lebih tidak terduga, ia lebih sering melakukan kesalahan, memainkan poin-poin yang lebih spektakuler, dan terkadang tidak memiliki gaya bermain yang terdefinisi dengan jelas, yang membuatnya sulit diprediksi dan menyenangkan bagi penonton,” jelas Nadal.

Di sisi lain, mantan petenis yang memenangkan 14 gelar French Open, menggambarkan Sinner sebagai petenis yang “metodis” dan “fokus” yang jarang kalah. Ia menyebutkan bahwa meskipun petenis peringkat 1 dunia mungkin tampak lebih “tidak fokus” daripada petenis berkebangsaan Italia, hasil yang diraihnya menunjukkan “konsistensi yang luar biasa” di sepanjang musim 2025.

“Jannik petenis yang lebih metodis, fokus, dengan gaya permainan yang lebih terdefinisi, dan ia menambah beberapa hal sedikit demi sedikit, sehingga itulah mengapa ia begitu solid dan kalah di beberapa pertandingan. Terkadang Carlos tampak lebih tidak terarah, tetapi jika anda melihat hasilnya…” tambah Nadal.

“Ia melalui musim yang sangat konsisten dan solid di semua Grand Slam. Itulah mengapa saya tertawa ketika mendengar bahwa ia tidak terarah. Hasilnya mengatakan sebaliknya, itulah sudut pandang saya.”

Artikel Tag: Tenis, French Open, Rafael Nadal, Carlos Alcaraz, Jannik Sinner