Daripada Takut Dengan Tekanan, Aryna Sabalenka Pilih Belajar Menerimanya

Berita Tenis: Aryna Sabalenka menuju Australian Open musim 2026 dengan tujuan memenangkannya untuk kali ketiga pada bulan Januari yang akan datang.

Petenis peringkat 1 dunia juga membawa misi balas dendam setelah ia secara brutal kalah dari petenis AS, Madison Keys di final Australian Open musim 2025.

Di sisi lain, juara US Open musim 2025 yang telah cukup lama menjadi peringkat 1 dunia, bisa memenangkan Grand Slam dengan cukup mudah dan menjadi petenis terbaik pada pekan tersebut, atau menyia-nyiakan posisi yang bagus dan pada kenyataannya, mungkin seharusnya memenangkan lebih banyak gelar daripada yang telah ia raih.

Semua itu hanya masalah semantik dalam konteks yang lebih luas, tetapi ia telah belajar menerima tekanan yang mungkin dulunya akan menghancurkannya dan ia mengatakan bahwa menjadi petenis peringkat 1 dunia saat ia mengejar rekor 75 pekan Iga Swiatek di sekitar Australian Open adalah tekanan, tetapi juga hak istimewa dan itu membantunya untuk tetap fokus ketika taruhannya tinggi.

Ia akan menuju musim yang baru dengan pikiran yang bahagia dan sehat serta siap untuk memenangkan gelar di Melbourne lagi.

“Tentu ada tekanan, tetapi itu juga hak istimewa,” ungkap Sabalenka. “Menjadi petenis peringkat 1 dunia artinya anda melakukan sesuatu dengan benar. Saya belajar untuk menerima tekanan itu daripada takut akan hal itu. Saya mempercayai persiapan saya, tim saya, dan permainan saya, dan itu membantu saya untuk tetap fokus ketika ekspektasinya tinggi.”

“Prioritas utama adalah tetap sehat, meningkatkan konsistensi, dan terus mengembangkan permainan saya. Saya selalu mencari aspek-aspek kecil di mana saya bisa tampil lebih baik, baik secara fisik maupun mental. Persiapannya berjalan dengan baik dan saya termotivasi untuk terus membangun level yang saya capai musim ini.”

“Tentu saja Australian Open sangat istimewa bagi saya. Memenangkannya dua kali memberi saya kepercayaan diri, tetapi setiap musim memberi tantangan baru. Saya merasa sangat senang bisa kembali dan melihat apa yang bisa saya raih.”

Selanjutnya, Sabalenka akan menghadapi tantangan dan tekanan yang berbeda saat ia berhadapan dengan petenis berkebangsaan Australia, Nick Kyrgios dalam pertandingan “Battle of the Sexes”, sebuah pertandingan yang telah banyak diperdebatkan dan didiskusikan, tetapi yang sangat dinikmati oleh petenis peringkat 1 dunia.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Aryna Sabalenka