Aryna Sabalenka Merasa Sudah Takdir Kemenangan Di Melbourne Sama Dengan Ini

Berita Tenis: Petenis peringkat 5 dunia, Aryna Sabalenka adalah juara Australian Open musim 2023 usai mengalahkan Elena Rybakina di final dengan tiga set.

Setelah kemenangan tersebut, petenis berusia 24 tahun menyatakan keyakinannya bahwa sudah takdir yang mengantarkannya memenangkan Grand Slam tepat 20 tahun setelah kekasihnya, Konstantin Kolstov debut di NHL.

Kolstov merupakan mantan pemain es hoki profesional dari Belarusia yang berkiprah selama 18 musim. Ia berasal dari provinsi yang sama dengan petenis peringkat 5 dunia, yakni Minsk.

Kolstov juga pernah bermain untuk Pittsburgh Penguins selama tiga musim dan mewakili Belarusia di Olimpiade musim dingin tahun 2002 dan 2010.

Sementara masih belum jelas kapan keduanya mulai menjalin hubungan asmara, mereka telah bersama untuk waktu yang cukup lama dengan foto kebersamaan pertama yang mereka unggah melalui Instagram terjadi pada Juni 2021.

Menariknya, petenis unggulan kelima memenangkan gelar Australian Open tepat 20 tahun setelah kekasihnya debut di NHL melawan New York Islanders musim 2002, yang bagi sang petenis hal itu adalah sebuah takdir seperti ia ia tulis pada Instagram storynya.

“Takdir,” tulis Sabalenka dengan menambahkan emoji hati disertai dengan foto sang kekasih yang mengenakan seragam tim yang ia perkuat.

Dalam konferensi pers setelah kemenangan bersejarah di Melbourne, ia menyatakan bahwa bertemu sang kekasih adalah hari terbaik dalam hidupnya sebelum memenangkan Australian Open.

“Saya pikir ketika saya bertemu kekasih saya. Saya pikir ia akan menyaskikan wawancara ini, jadi (sambil meniupkan kecupan). Anda lihat, anda ingin saya minum,” ungkap Sabalenka sambil tertawa.

Petenis berusia 24 tahun lalu membicarakan tentang pertandingannya melawan juara Wimbledon musim 2022, Rybakina dengan mengatakan bahwa pertandingan tersebut adalah pertandingan terbaik dalam kariernya dan ia menikmatinya meskipun petenis berkebangsaan Kazakhstan memberikan pertarungan sengit.

“Saya pikir, itu benar-benar pertandingan terbaik. Ia memainkan permainan yang luar biasa. Saya berjuang begitu keras untuk memenangkannya. Saya pikir tenis sungguh luar biasa. Saya merasa benar-benar gembira itu bukan pertandingan yang mudah. Saya benar-benar menikmati pertempuran itu,” tukas Sabalenka.

Dengan kemenangan tersebut, petenis unggulan kelima menjadi petenis pertama dalam sejarah yang memenangkan Grand Slam sambil berkompetisi dengan bendera netral, setelah semua petenis berkebangsaan Belarusia dan Rusia harus berkompetisi tanpa berafiliasi dengan tanah air mereka akibat invasi Rusia terhadap Ukraina

Selain itu, Sabalenka akan kembali ke peringkat 2 dunia, sementara Rybakina akan naik dari peringkat 25 dunia menjadi peringkat 10 dunia.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Aryna Sabalenka, Elena Rybakina