Aryna Sabalenka Masih Bepikir Positif Dan Termotivasi Usai Kekalahan Ini

Berita Tenis: Gelar Grand Slam kedua pada musim 2023 tidak ditakdirkan untuk dimenangkan Aryna Sabalenka yang kalah tiga dari Cori Gauff di final US Open.

Namun, petenis yang akan menghuni posisi puncak di dunia tenis akan menggunakan hasil tersebut sebagai peluang untuk belajar karena ia mengincar untuk menyelesaikan musim ini sebagai petenis peringkat 1 dunia.

“Ada beberapa hal positif yang saya dapatkan, beberapa tidak benar-benar positif, tetapi tidak masalah,” ungkap Sabalenka. “Ini adalah proses. Kita semua belajar. Dan saya rasa ini adalah pelajaran bagi saya untuk belajar, lalu kembali dengan lebih tangguh.”

Juara Australian Open musim 2023 unggul dengan satu set di final US Open musim ini, tetapi petenis unggulan keenam memperlihatkan daya juang tinggi untuk membalikkan keadaan dan menang dengan tiga set, sehingga petenis tuan rumah mampu mematahkan rekor tidak terkalahkan petenis unggulan kedua di Grand Slam hard-court musim ini.

“Di set pertama, saya mengatasi emosi saya dengan cukup baik. Saya fokus dengan diri saya sendiri, tidak dengan para penonton atau cara Cori bergerak. Lalu di set kedua, saya mungkin mulai terlalu berpikir berlebihan dan karena hal itu, saya mulai kehilangan kekuatan saya,” tambah Sabalenka.

Arah pertandingan pun berganti di set kedua setelah juara di Cincinnati beberapa pekan lalu, Gauff tidak kehilangan servisnya lagi dan memancing lebih banyak kesalahan dari petenis unggulan kedua daripada di set pertama.

“Cori bergerak dengan benar-benar apik dan bertahan dengan luar biasa, lebih baik daripada siapapun. Jadi, saya selalu harus bermain dengan bola tambahan,” tutur Sabalenka.

“Kadang-kadang saya bisa merasa emosional. Kali ini di lapangan, saya terlalu berpikir berlebihan dan saya melewatkan beberapa bola, bukan bola yang mudah, tetapi bola-bola yang seharusnya tidak saya lewatkan.”

“Unforced error yang saya lakukan cukup banyak di set kedua dan dari situ saya membuatnya percaya bahwa ia bisa memenangkan pertandingan kali ini. Saya merasa terlalu emosional setelah set kedua.”

Terlepas dari kekalahan tersebut, juara Australian Open musim 2023 akan menghuni peringkat 1 dunia terhitung pada hari Senin (11/9).

“Mungkin itulah mengapa saya tidak merasa terlalu stres saat ini,” ujar Sabalenka sambil tersenyum. “Menjadi petenis peringkat 1 dunia, itu kemajuan dan pencapaian besar. Saya benar-benar bangga dengan diri saya sendiri bahwa selama ini saya telah berlatih begitu keras sehingga membantu saya menjadi petenis peringkat 1 dunia.”

“Sungguh menyenangkan bahwa saya bisa mengatakan saya pernah menghuni peringkat 1 dunia, tetapi saya benar-benar ingin mengakhiri musim ini sebagai petenis peringkat 1 dunia. Itulah mengapa saya masih berpikir positif dan masih termotivasi.”

Artikel Tag: Tenis, US Open, Aryna Sabalenka, Cori Gauff