Andy Murray Ucapkan Perpisahan Emosional Terhadap Miami

Berita Tenis: Andy Murray tersingkir dari Miami Open untuk kali terakhir dan ia melakukannya dengan berkarakter karena ia memperlihatkan performa penuh keberanian dan kemampuan, juga penuh hasrat.

Emosi dari permainan itu sendiri, sebuah peluang yang terlewatkan untuk mengklaim kemenangan ketiga secara beruntun dalam sebuah turnamen untuk kali pertama dalam satu musim terakhir, semakin diperkuat oleh petenis berkebangsaan Inggris yang mengetahui bahwa pekan ini merupakan penampilan terakhirnya di kota yang ia sebut sebagai ‘rumah tenisnya’.

Petenis yang telah dua kali menjadi juara di Miami dan akan menginjak usia 37 tahun pada bulan Mei, kalah tiga set dari petenis muda Ceko, Tomas Machac di babak ketiga Miami Open musim 2024, melakoni pertarungan sengit setelah menerima perawatan untuk cedera pergelangan kaki.

Laga tersebut telah menjadi laga 3 jam 38 menit yang menegangnya, termasuk ketika mantan petenis peringkat 1 dunia mengamankan peluang match point di set ketiga sebelum memaksakan babak tiebreak sebelum akhirnya menelan kekalahan.

“Yang pasti akhir yang mengecewakan bagi saya, tetapi penonton yang luar biasa, atmosfer yang memukau, pertandingan yang sangat sengit,” ungkap Murray.

“Saya pastinya terpaut beberapa poin untuk menyelesaikannya dan jujur saja, ia melakukan beberapa pukulan keras, memainkan tenis yang beresiko tinggi, dan hal itu membuahkan hasil positif baginya.”

Cedera yang ia alami di penghujung set ketiga, membuatnya ke luar lapangan dengan kesakitan yang awalnya wampak seperti cedera tendon achilles, tetapi ternyata itu hanya keseleo pergelangan kaki yang menyakitkan.

Namun, setelah menjalani operasi pinggul demi memperpanjang kariernya, petenis berkebangsaan Inggris bisa mengapresiasi nilai dari performanya dan kemenangannya di awal-awal babak Miami Open, termasuk mengalahkan Matteo Berrettini dan Tomas Martin Etcheverry.

“Beberapa waktu terakhir telah cukup positif, ada beberapa tanda positif dalam permainan saya, pastinya peningkatan dalam beberapa turnamen terakhir, tidak sempurna, tetapi mempertimbangkan semua hal untuk memenangkan pertandingan melawan sejumlah petenis dan menyudutkan Tomas seperti yang saya lakukan kali ini, saya merasa bangga dengan diri saya sendiri, karena sangat sulit untuk melakukan hal yang saya lakukan dengan masalah yang saya miliki,” jelas Murray.

“Masih bisa berkompetisi melawan petenis seperti mereka adalah pujian kepada diri saya sendiri dan kerja keras dan usaha yang saya kerahkan demi menempatkan diri saya berada di posisi ini.”

Untuk waktu yang cukup lama, petenis berkebangsaan Inggris biasa mempersiapkan diri selama pra-musim di Miami.

“Miami selalu menjadi tempat istimewa dalam karier saya. Ini benar-benar rumah tenis saya. saya telah melakukan usaha, latihan, dan persiapan di sini. Saya mencintai kota ini,” tambah Murray.

Mengucapkan selamat tinggal adalah sesuatu yang ia ketahui akan menantikannya di sisa musim ini karena ia menuju masa pensiun yang diperkirakan akan terjadi akhir musim ini.

“Dukungan para penonton luar biasa, pastinya ada orang-orang Amerika di antara penonton, ada orang-orang Inggris, banyak orang-orang latin karena mereka mencintai tenis dan selalu memberi saya dukungan yang benar-benar menakjubkan di sini,” ujar Murray.

“Jadi, terasa sedikit lebih emosional ketika meninggalkan lapangan daripada mungkin yang saya rasakan di turnamen lain.”

“Kini saya menantikan akhir dan hanya akan memberikan kemampuan terbaik dalam beberapa bulan terakhir, lalu menuju rumah bersama keluarga saya dan saya menantikannya.”

Artikel Tag: Tenis, miami open, Andy Murray