Berita Olimpiade 2016: IOC Terlalu Lunak Untuk Memberi Sanksi Rusia

Ligaolahraga - Berita Olimpiade 2016: Kisruh identifikasi lembaga dunia obat terlarang dan penggunaan doping untuk olahraga menuai banyak komentar. Meski begitu, IOC tetap pada pendiriannya untuk konsekuen jika ada salah satu negara yang terbukti menggunakan doping maka akan di urungkan untuk ikut ajang Olimpiade 2016.

IOC memberikan pernyataan yang cukup mencengangkan. Pihak tersebut menyatakan bahwa Olimpiade sudah tidak mendapatkan respon yang baik, dan ini sudah bukan lagi ajang olahraga yang besar.

Pemikiran seperti ini memang tidak wajar. Kebanyakan orang masih berfikir bahwa Olimpiade  adalah ajang olahraga terbesar dunia saat ini. Sehari setelah mendapatkan laporan bahwa Rusia berusaha bermain curang dalam ajang olimpiade ini, IOC memberikan pernyataan resminya. Pihaknya sangat marah atas insiden ini.

Sementara itu, juru bicara IOC juga menyatakan bahwa Rusia akan mendapatkan sanksi resmi. Mau tidak mau, Rusia harus didepak dari ajang olahraga besar yang menghabiskan dana lebih $51 milyar tersebut.

Tetapi untuk menyingkirkann Rusia, harus ada prosedur yang dilakukan. IOC tetap tak bisa berbuat apapun sampai ada pernyataan resmi dari pengadilan bahwa para atlit dari Rusia dinyatakan bersalah karena menggunakan doping.

Lebih jauh lagi, IOC juga menyatakan bahwa apapun yang terjadi selama Olimpiade, seluruh kasus akan dibahas di dewan federasi. Tak akan ada pihak yang dirugikan bila semua sistem berjalan sesuai aturan.

Kini, IOC sedang mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat internasional. Hal ini tentu berpengaruh terhadap keberadaaannya.  Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Richard McLaren, kasus penggunaan doping ini sangat rapi dan terstruktur.

Semua orang tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana Rusia melakukannya. Biar bagaimana pun, perlu diketahui bahwa Rusia punya dana yang besar untuk ajang olahraga dunia terbesar ini. Negara tersebut juga tak segan-segan mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Artikel Tag: IOC, Sanksi Rusia, ajang olahraga