Pebalap F1 minta halo dipasang di kokpit

Ligaolahraga - Para pebalap yang tergabung dalam Asosiasi Pebalap GP (GPDA) mendesak agar alat keselamatan yang baru diperkenalkan dan dipanggil Halo dipasang di kokpit guna mencegah pecahan material yang beterbangan tidak mengenai muka pebalap.

Ketua GPDA Alexander Wurz mengatakan bahwa para anggotanya  menginginkan implementasi secepatnya atas desain alat mulanya dianjurkan oleh Mercedes bernama 'halo' yakni sejenis teralis melengkung yang dipasang di sekitar kepala pengemudi yang ditahan oleh satu penopang tegak lurus.

Formula Satu sudah menguji berbagai cara untuk meningkatkan perlindungan kepala mulai dari yang memicu pro dan kontra seperti 'halo' hingga ke kanopi yang tertutup penuh, satu opsi yang memicu kekhawatiran bahwa pengemudi akan terjebak jika terjadi tabrakan.

Tersentak oleh kejadian fatal di awal-awal musim-awal musim balap tahun ini, para pebalap F1 memutuskan dan meminta perlu diadakan perlindungan kepala bagi pengemudi untuk musim balap 2017.

"Riset yang dilakukan oleh para pakar di FIA sudah selesai dan sangat menyeluruh dan membuahkan hasil berupa solusi yang jelas. Pebalap merasa inilah saatnya menerapkan perlindungan ekstra tersebut paling lambat 2017,' tutur Wurz.

Menurut catatan, pada Oktober 2014 di GP Jepang, mobil yang dikendarai pebalap F1 Jules Bianchi bertabrakan dengan kendaraan pebalap lain yang menyebabkan luka parah di kepala dan berakhir dengan kematiannya pada Juli 2015.

Selang satu bulan sejak kematian Bianchi, pengemudi IndiCar, Justin Wilson terkena pecahan di sirkuit Pocono dan meninggal keesokan harinya.

Di saat yang sama, para pebalap juga mendesak agar ban yang digunakan hendaklah yang lebih tebal dan lengket, seperti Pirelli yang kini sedang diuji coba, sehingga tak mudah tergelincir di arena.

Artikel Tag: Alexander Wurz, formula satu, Jules Bianchi, Justin Wilson