Son Heung-min Hampir Nangis Usai Tottenham Dibantai Manchester United

Berita Liga Inggris: Son Heung-min nampak hampir tak bisa menahan air matanya dalam sebuah wawancara setelah Tottenham dibantai Manchester United dengan skor 3-1 di kandang pada pertandingan yang berlangsung Minggu (11/04) malam WIB.

Son Heung-Min berbicara terbuka dan jujur dalam sebuah wawancara emosional setelah kekalahan Tottenham dari Manchester United yang merupakan pukulan besar pada harapan mereka untuk finis di empat besar klasemen Premier League musim ini.

Pemain asal Korea Selatan tersebut bahkan hampir menangis saat ia mengungkapkan rasa kecewanya yang sangat besar setelah Spurs ditundukkan Setan Merah. Ia merupakan pencetak gol pembuka bagi timnya di laga tersebut menjelang turun minum. Mempertahankan keunggulan menjadi masalah besar bagi klub London utara musim ini dan tiga gol di babak kedua sukses menghantarkan United mengklaim tiga poin, sebaliknya semakin membenamkan harapan Spurs untuk finis di empat besar.

Sang winger ingin menebus absennya karena cedera akhir-akhir ini dan memberikan kebahagiaan bagi pendukung klub tapi tidak berjalan sesuai yang diharapkan oleh pemain 28 tahun tersebut.

“Saya sangat kecewa hari ini, saya tidak tahu lagi apa yang harus saya sampaikan, saya sangat menyesal, saya meras buruk, saya tahu bagaimana gairah fans ada di sini,”ujarnya dalam wawancara dengan Spurs TV.

“Saya tidak terganggu dengan golnya, saya hanya ingin menang karena saya baru kembali dari cedera, dan kali terakhir kami menang dan imbang.

“Saya bermain hari ini jadi saya ingin menang tapi saya tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan.”

Jose Mourinho memuji sikap Tottenham saat ia membahas kemungkinan yang masih bisa diharapkan dengan final Carabao Cup dalam dua pekan mendatang. Dan Son menegaskan keinginannya untuk mengakhir musim ini dengan posisi yang tinggi akan tetapi malah sebaliknya.

“Delapan laga lagi yang tersisa, saya tahu selalu mudah mengatakan, ayolah tetap positif, tapi saya sangat ingin mengakhiri musim ini dengan baik,”imbuhnya.

“Enam poin di belakang empat besar, kami harus mendapatkan kemenangan dan berharap tim di atas kami kehilangan poin, kami harus menerima tanggung jawab besar ini.”

Sang pewawancara mengakhiri dengan berkata: “Sonny saya mengenalmu selama enam tahun dan telah melakukan banyak wawancara denganmu, saya tidak pernah melihatmu sangat sedih.”

Setelah jeda panjang, Son menjawab: “Ya, ini benar-benar hari yang menyedihkan, saya tahu kedengarannya gila bahwa saya sangat kecewa tapi sekali lagi sepak bola semuanya adalah tentang hasil, jika kami menang saya senang dan jika kami kalah, saya akan sedih selama dua atau tiga hari.”

Artikel Tag: Son, Tottenham, Manchester United