Kisona Selvaduray Mundur Dari Denmark Open dan French Open 2021

Berita Badminton : Pebulu tangkis tunggal putri Kisona Selvaduray tidak dibawa ke Denmark dan French Open meskipun berhak mengikuti dua turnamen World Tour papan atas .

Pemain berusia 23 tahun itu tidak melakukan perjalanan dengan tim ke Odense pada hari Senin setelah selesainya kejuaran Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark, dan terbang kembali ke Malaysia sebagai gantinya.

Kisona Selvaduray bisa saja lolos ke babak 32 besar putri Denmark Open yang dimulai kemarin, menyusul penarikan di menit terakhir juara Olimpiade Chen Yufei dari China dan pemain nomor 11 dunia, Michelle Li dari Kanada saat ia menempati posisi kedua cadangan dalam daftar.

Untuk French Open, Kisona sudah lolos lebih awal dan dijadwalkan untuk menghadapi peringkat 8 dunia An Se-young dari Korea Selatan di babak pertama.

Namun, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) memutuskan bahwa akan lebih baik bagi pemain peringkat 53 dunia itu untuk kembali berlatih dalam upaya mendapatkan kembali kondisi puncaknya sebelum Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, dari 12-19 Desember.

Kisona Selvaduray yang kurang siap berjuang untuk tampil mengesankan dan kalah dalam enam pertandingan yang dia mainkan di Piala Sudirman dan Piala Uber.

Meskipun Kisona Selvaduray menampilkan performa yang mengesankan dalam kekalahannya dari pemain Indonesia Gregoria Mariska selama Piala Sudirman, jelas bahwa dia bermain jauh dari level terbaiknya dan itu mengakibatkan dia dikalahkan oleh pemain tak dikenal seperti Abigail Holden dari Inggris dan Talia Ng dari Kanada.

Dia juga benar-benar dikalahkan oleh lawannya yang lebih terkenal, Akane Yamaguchi dari Jepang dan Mia Blichfeldt dari Denmark.

Direktur kepelatihan nasional Wong Choong Hann mengatakan itu adalah keputusan kolektif dia dan pelatih kepala tunggal putri Indra Wijaya untuk memulangkan Kisona.

“Berdasarkan penilaian kami di dua turnamen terakhir, terutama setelah Piala Uber, kami dapat menyimpulkan bahwa Kisona tidak memiliki kondisi fisik yang ideal untuk bersaing di turnamen mendatang,” kata Choong Hann.

“Meskipun dikalahkan oleh lawan Denmark berperingkat lebih tinggi adalah sesuatu yang kami harapkan, kami pikir dia benar-benar bisa melakukan lebih baik dalam pertandingan melawan Kanada. Dia gagal agak terlalu cepat."

“Karena kondisi fisiknya, kami merasa lebih baik mengirimnya pulang untuk berlatih. Tidak bijaksana baginya untuk mengikuti tur tim hingga akhir tahun karena kurangnya fasilitas dan waktu untuk berlatih. Gym tidak lengkap dan kami juga memiliki jam pelatihan yang terbatas.”

Choong Hann dengan cepat menunjukkan bahwa langkah untuk mengirim kembali Kisona bukanlah bentuk hukuman atas penampilannya yang tidak bersemangat.

“Tidak, itu bukan hukuman. Saya pikir kita harus melihat gambaran yang lebih besar di sini. Kami semua tahu dari awal bahwa ini akan menjadi perjuangan bagi Kisona karena dia tidak memiliki persiapan yang baik dibandingkan dengan anggota tim lainnya,” jelas Choong Hann.

“Dia tidak kembali ke pelatihan penuh sebelum akhir September karena demam virus. Dan sebelum itu, dia juga terkena Covid-19 dan semua ini berdampak buruk padanya."

“Risiko cedera sangat tinggi dan hal terakhir yang kami inginkan adalah dia harus absen selama berbulan-bulan. Kami tidak mampu untuk itu. Oleh karena itu, kami ingin dia meremajakan dan kembali lebih kuat untuk Kejuaraan Dunia," ujarnya. 

Artikel Tag: Kisona Selvaduray, French Open 2021, Denmark Open 2021