Usai Australian Open, Novak Djokovic Tak Berniat Untuk Berhenti

Berita Tenis: Novak Djokovic sekali lagi menorehkan sejarah ketika ia berhasil mengklaim gelar Grand Slam ke-22 dalam kariernya di Australian Open, Melbourne musim 2023.

Petenis berkebangsaan Serbia memperlihatkan permainan mumpuni demi mengatasi tantangan petenis berkebangsaan Yunani, Stefanos Tsitsipas di final Australian Open, kemenangan yang mengantarkannya kembali ke peringkat 1 dunia untuk kali pertama sejak Juni musim 2022.

Setelah mengantongi gelar Australian Open kesepuluh, petenis berusia 35 tahun mengungkapkan bahwa hasrat untuk meraih lebih banyak hal terasa lebih tinggi daripada sebelumnya.

“Saya termotivasi untuk memenangkan gelar Grand Slam sebanyak mungkin. Pada fase ini dalam karier saya, trofi ini adalah motivasi terbesar yang membuat saya masih ingin berkompetisi,” aku Djokovic yang menyamai pencapaian Rafael Nadal dengan mengantongi 22 gelar Grand Slam.

“Saya tidak pernah benar-benar senang membandingkan diri saya sendiri dengan orang lain, tetapi, tentu sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari diskusi sebagai salah satu petenis terbaik sepanjang masa. Jika orang-orang melihat saya seperti itu, itu sungguh suatu kehormatan karena saya tahu bahwa saya telah mengerahkan usaha dan energi sebanyak itu agar bisa memenangkan Grand Slam seperti petenis lain.”

“Saya masih memiliki banyak motivasi. Kita akan lihat seberapa jauh hal itu akan membawa saya. Saya tidak benar-benar ingin berhenti di sini. Saya tidak berniat untuk berhenti di sini. Saya merasa luar biasa dengan permainan saya. Saya tahu bahwa ketika saya merasa prima secara fisik maupun mental, saya memiliki peluang untuk memenangkan Grand Slam manapun melawan siapapun.”

“Secara fisik, saya bisa mempertahankan diri saya tetap bugar, 35 tahun bukan 25 tahun, meskipun saya ingin mempercayainya. Tetapi saya merasa masih ada waktu bagi saya. Kita akan lihat seberapa jauh saya bisa melangkah.”

Petenis berkebangsaan Serbia memenangkan gelar Australian Open untuk kali pertama dalam kariernya ketika ia berusia 20 tahun pada musim 2008 sebelum ia naik ke peringkat 1 dunia untuk kali pertama pada Juli 2011. Lebih dari satu dekade kemudian, ia tetap menjadi petenis yang mendominasi dunia tenis.

Ia memasuki Grand Slam di Melbourne dengan mengalami cedera otot hamstring yang menghantuinya dalam perjalanan memenangkan gelar ke-92 dalam kariernya di Adelaide awal bulan ini. Setelah harus berjuang keras di tiga babak pertama Australian Open, peluang sang petenis untuk membawa pulang gelarnya tampak berada di ujung tanduk.

Namun, kondisinya semakin membaik secara fisik menuju akhir Grand Slam tersebut.

“Jika saya melihat kembali dua pekan setengah lalu, saya tidak benar-benar menyukai peluang saya di turnamen ini dengan bagaimana perasaan saya terhadap kondisi kaki saya,” tambah Djokovic. “Lalu, semuanya tentang bagaimana bertahan di setiap pertandingan, berusaha untuk melangkah ke babak selanjutnya.”

“Hal yang positif tentang Grand Slam adalah anda mendapatkan satu hari jeda di antara pertandingan, jadi, hal itu menginzinkan saya untuk mendapatkan lebih banyak waktu daripada biasanya untuk memulihkan diri, berusaha melakukan semua perawatan agar membuat diri saya berada dalam kondisi yang prima untuk bermain dan pada akhirnya menang.”

“Dari babak keempat sampai selanjutnya, saya merasa kaki saya tidak terlalu mengganggu saya sebanyak itu. Saya merasa gerakan saya jauh lebih baik. Saya memainkan beberapa permainan terbaik saya di Australian Open ini. Babak keempat, perempatfinal, semifinal, hanya merasa benar-benar nyaman di lapangan, memukul bola dengan luar biasa.”

“Untuk tetap bertahan, fokus, melalui hari demi hari, dan benar-benar melihat seberapa jauh saya bisa melangkah, membutuhkan kekuatan mental yang sangat besar.”

Artikel Tag: Tenis, australian open, Novak Djokovic