Meski Kalah Di Nomor Tunggal, Tugas Lain Masih Menanti Cori Gauff Di Paris

Berita Tenis: Petenis AS, Cori Gauff kalah dari Iga Swiatek dengan dua set langsung di perempatfinal French Open nomor tunggal musim 2023, tetapi bersemangat untuk menebusnya di nomor ganda.

Meskipun menelan kekalahan pahit di perempatfinal French Open, petenis unggulan keenam telah menatap ke depan, membicarakan kegembiraan, peluang, dan hal-hal positif.

Di laga ulang final French Open musim 2022, Swiatek mempertahankan dominasi atas petenis AS yang kini menelan tujuh kekalahan secara beruntun melawan petenis berkebangsaan Polandia.

“Saya pikir saya mendapatkaan beberapa peluang untuk mungkin unggul di papan skor. Beberapa peluang break point,” ungkap Gauff yang mengkonversi satu dari lima peluang break point yang ia ciptakan di pertandingan tersebut.

“Beberapa poin selalu bisa mengubah momentum dalam pertandingan dan ia mengatasi beberapa detail dengan baik. Itu juga sesuatu yang bisa saya lakukan dengan baik, tetapi yang pasti ketika melawannya, saya bahkan harus bermain dengan lebih baik.”

Tentu tidak usah merasa malu jika kalah dari petenis yang telah dua kali menjuarai French Open, Swiatek setelah kini ia mencatatkan 26-2 di Grand Slam tersebut. Tetapi bagi petenis AS itu adalah kekalahan ketujuh secara beruntun melawan petenis berkebangsaan Polandia.

“Tentu ketika anda kalah dari seseorang sebanyak tujuh kali, anda merasa cukup menakutkan. Itu sama sekali tidak menyenangkan, tetapi setiap kali saya bertanding melawannya, saya tidak memikirkan tentang pertandingan sebelumnya,” aku Gauff.

“Jika saya mempercayai bahwa saya kalah di pertandingan sebelum itu terjadi, maka saya tidak akan pernah menang. Tetapi yang pasti ketika itu berakhir, rasanya cukup mengesalkan.”

Jelang French Open musim ini, berbanding terbalik dengan permukaan lapangan lain, petenis berusia 19 tahun hanya mencatatkan 3-3 di turnamen clay-court. Tetapi ada percikan untuk memperbaiki statistik tersebut di Roland Garros.

“Saya berpikir bahwa saya banyak berkembang di sejumlah aspek tertentu dalam permainan saya. Saya pikir pengembalian saya banyak berkembang di turnamen ini. Semua orang menyadari bahwa saya tampil lebih agresif dan saya pikir saya berusaha melakukannya di pertandingan kali ini, tetapi saya melewatkannya,” jelas Gauff.

“Saat ini, di momen ini, saya merasa tidak ada banyak hal positif, tetapi saya yakin dalam beberapa hari ke depan saya akan berpikir lebih positif. Saya pikir kadang-kadang saya bisa kalah di set pertama dan menjadi panik, dan saya pikir saya tetap tenang. Bahkan kali ini ketika saya kalah di set pertama dan saya mendapatkan peluang di awal set kedua, tetapi saya berusaha sebaik mungkin untuk tetap tenang di momen-momen itu. Jadi, saya pikir itu adalah sesuatu yang saya mampu tingkatkan.”

Musim lalu, petenis unggulan keenam dan rekan senegaranya, Jessica Pegula lolos ke final French Open nomor ganda putri. Musim ini, mereka terpaut satu kemenangan untuk mengulangi pencapaian tersebut setelah mereka lolos ke semifinal. Jadi, mereka masih memiliki pekerjaan yang belum terselesaikan di Roland Garros meski kalah di nomor tunggal.

“Saya masih memiliki peluang di nomor ganda. Saya pikir nomor itu benar-benar menyemangati saya,” tutur Gauff yang menghuni peringkat 3 dunia di nomor ganda.

“Faktanya, saya memiliki peluang lain untuk memberikan kegembiraan kepada diri saya sendiri. Mungkin bukan trofi nomor tunggal, tetapi trofi nomor ganda, dan itu hal yang membuat saya merasa paling gembira.”

Artikel Tag: Tenis, French Open, Cori Gauff, Iga Swiatek