Matteo Berrettini Ungkap Idola Di Dunia Tenis Ketika Ia Masih Anak-Anak

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Italia, Matteo Berrettini menikmati musim 2024 yang mengesankan setelah ia terus mengalami peningkatan peringkat.

Petenis berusia 28 tahun berhasil kembali menembus peringkat 40 besar setelah ia berjuang menghadapi serangkaian cedera dalam beberapa musim terakhir.

Usaha runner up Wimbledon musim 2021 pun tidak luput dari perhatian karena ia dinominasikan sebagai Comeback Player of the Year, bersama Kei Nishikori dan Marin Cilic.

Musim ini, petenis berkebangsaan Italia berhasil memenangkan tiga gelar, jumlah yang hanya bisa dilampaui rekan senegaranya, Jannik Sinner dan petenis berkebangsaan Spanyol, Carlos Alcaraz.

Berkat gelar yang ia menangkan di Marrakesh (Maroko), Gstaad (Swiss), dan Kitzbuhel (Austria), ia berhasil menghuni peringkat 34 dunia, peringkat yang sekali lagi membuatnya semakin dekat untuk menjadi petenis unggulan di Grand Slam.

Petenis peringkat 34 dunia pun mengakhiri musim ini dengan memukau setelah ia tampil impresif di Davis Cup Finals dan membantu Italia mempertahankan gelar kompetisi beregu putra tersebut.

Namun jelang musim 2025, petenis berkebangsaan Italia mengenang kembali masa-masa ketika ia masih lebih muda dan legenda tenis mana yang ia idolakan.

Berbicara untuk ATP Tour, khususnya untuk seri mereka yang bertajuk Love Letter To Tennis, petenis berusia 28 tahun mengingat kembali bahwa keluarganya menjadi pihak yang mendorongnya mendalami tenis ketika ia masih lebih muda.

“Hal pertama yang mereka lakukan adalah memberi saya raket tenis ketika saya masih berusia 3 tahun dan saya ingat bahwa saya tidak menyukai tenis, jadi, saya berhenti bermain,” kenang Berrettini.

“Saya mulai bermain lagi pada usia 8 tahun karena adik laki-laki saya mengatakan kepada saya untuk kembali karena itu akan menyenangkan.”

Sang adik, Jacopo saat ini menghuni peringkat 318 dunia setelah menikmati musim terbaik dalam kariernya sampai saat ini di ajang Challenger.

Kedua bersaudara mungkin memiliki level kesuksesan yang jauh berbeda sampai sejauh ini, tetapi mereka berdua mengidolakan dua bintang tenis ketika mereka masih lebih muda.

“Adik saya selalu memilih Novak Djokovic dan saya selalu memilih Roger Federer,” tambah Berrettini. “Kami akan bermain selama berjam-jam di rumah, dengan balon, dengan raket kecil, rakt besar, tidak masalah, kami hanya bersenang-senang. Kami tidak mengawalinya dengan cara yang tepat, tetapi untungnya kami mampu mengubah hal itu.”

Artikel Tag: Tenis, Matteo Berrettini