Daniil Medvedev Sabet Gelar Turnamen Clay-Court Pertama Di Roma

Berita Tenis: Daniil Medvedev berhasil menyabet gelar turnamen clay-court pertama sekaligus gelar Masters keenam dalam kariernya di Italian Open, Roma musim 2023.

Untuk pencapaian tersebut, petenis unggulan ketiga harus mengerahkan kemampuan terbaik sebelum mengalahkan petenis unggulan ketujuh, Holger Rune dengan 7-5, 7-5 di final Italian Open.

Setelah awal final ditunda karena hujan selama 1 jam 40 menit, petenis berusia 27 tahun memasuki lapangan dan memperlihatkan performa yang konsisten dengan pukulan yang rapi. Ia berdiri di belakang area baseline dan menyerap semua tekanan di clay-court yang berada di Roma dan dua kali harus bangkit setelah tertinggal dengan peluang break di set kedua melawan petenis berkebangsaan Denmark, Rune yang mengincar untuk memenangkan gelar Masters kedua dalam kariernya.

Juara US Open musim 2021 belum pernah memenangkan satu pertandingan pun di tiga kunjungan sebelumnya ke Roma sebelum musim ini. Tetapi ia memperlihatkan beberapa permainan clay-court terbaiknya di Roma musim ini setelah ia juga mengandaskan juara Italian Open musim 2017, Alexander Zverev dan runner up musim 2022, Stefanos Tsitsipas.

“Saya selalu ingin mempercayai diri saya sendiri dan saya selalu ingin memenangkan turnamen terbesar di dunia,” seru Medvedev yang hanya kehilangan satu set dalam perjalanan memenangkan gelar di Roma.

“Tetapi di waktu yang sama, saya pikir saya tidak bisa memenangkan gelar Masters di turnamen clay-court dalam karier saya karena biasanya saya membencinya, saya benci bermain di atasnya. Saya tidak merasa begitu baik di atasnya dan tidak ada satupun yang bekerja dengan baik.”

“Sebelum turnamen ini, saya merasa tidak begitu baik di Monte Carlo maupun di Madrid. Saya pikir, ‘Baiklah, ayo lanjutkan’. Lalu ketika saya tiba di sini, saya merasa begitu prima di sesi latihan dan saya mengatakan kepada pelatih saya, ‘Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya merasa mengagumkan, jadi, kita akan lihat bagaimana semuanya berjalan’. Tetapi kemudian, anda harus berhadapan dengan lawan tertangguh di dunia untuk mencoba melakukannya. Saya merasa sangat gembira saya mampu melakukannya serta membuktikan kepada diri saya sendiri dan orang lain bahwa saya bisa melakukannya.”

Kini, petenis unggulan ketiga berhasil mengantongi lima gelar pada musim ini setelah mengklaim kemenangan ke-39 yang ia perjuangkan selama 1 jam 41 menit. Ia pun kini menghuni posisi pertama klasemen sementara ATP Race To Turin dan akan naik ke peringkat 2 dunia.

“Itu pertandingan sengit,” tambah Medvedev. “Saya pikir kami berdua merasa sedikit gugup di awal dan saya pikir kami berdua melupakan pondasi kami. Kami melewatkan beberapa pukulan mudah, jadi, saya merasa senang saya bisa meningkatkannya di akhir set pertama. Tetapi kemudian di set kedua, ia mulai membaik dan saya berpikir, ‘Baikah, ini adalah momen di mana saya harus mulai bermain dengan lebih baik dan mengimbangi levelnya’. Lalu setelah itu, pertandingannya luar biasa.”

Di final yang berlangsung menghibur, petenis berusia 27 tahun memperlihatkan kesabaran dalam bertahan di rally-rally dan membuat Rune merasa frustasi. Ia memenangkan 83 persen poin dari servis pertamanya di set pertama dan mendapatkan peluang break penentu di game ke-12 set tersebut.

Rune meresponnya dengan mematahkan servis Medvedev di awal set kedua, tetapi dari kedudukan 5-3, performa petenis unggulan ketujuh malah menurun. Situasi tersebut dimanfaatkan petenis unggulan ketiga yang berhasil menyambar empat game terakhir sehingga kini head to head mereka imbang dengan 1-1.

Medvedev kini menjadi petenis keenam yang setidaknya memenangkan enam turnamen Masters 100 yang berbeda setelah Djokovic (kesembilan turnamen Masters 1000), Roger Federer (8, termasuk di Hamburg), Andre Agassi, Andy Murray, dan Rafael Nadal.

Artikel Tag: Tenis, Italian Open, Daniil Medvedev, Holger Rune