Cameron Norrie Berharap Menginspirasi Generasi Tenis Inggris Selanjutnya

Berita Tenis: Rute perjalanan Cameron Norrie menuju peringkat yang lebih baik cukup berbeda dengan rekan senegaranya seperti Andy Murray.

Petenis berkebangsaan Inggris berusia 21 tahun ketika ia debut di turnamen ATP yang digelar di Queen’s Club musim 2017 setelah berkiprah di dunia tenis perguruan tinggi AS ketika ia menjadi salah satu petenis handal dari Texas Christian University. Satu musim kemudian, ia menembus peringkat 100 besar untuk kali pertama sebelum masuk ke peringkat 10 besar pada musim 2022.

Sejak awal musim 2021 ketika ia berada di luar peringkat 70 besar, petenis berkebangsaan Inggris telah melenggang ke 10 final dan memenangkan empat di antaranya. Gelar paling prestisius yang pernah ia klaim sampai saat ini adalah gelar di Indian Wells, di mana ia memenangkan gelar Masters untuk kali pertama dalam kariernya.

Kini menginjak usia 27 tahun, juara di Indian Wells musim 2021 menjadi ujung tombak dunia tenis Inggris. Negeri Ratu Elizabeth tersebut memiliki 12 petenis putra yang berakhir dengan menghuni peringkat 100 besar, yakni empat petenis di nomor tunggal dan delapan petenis di nomor ganda.

“Pastinya banyak petenis muda Inggris yang bermunculan, jadi, mudah-mudahan saya bisa memberikan bebrapa inspirasi untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa siapapun bisa berada di posisi cukup tinggi, terutama dengan rute yang saya pilih, melalui perguruan tinggi. Itu rute yang sangat berbeda dibandingkan kebanyakan petenis lain,” jelas Norrie.

Dilatih oleh pelatih berkebangsaan Argentina, Facundo Lugones yang ia temui di perguruaan tinggi, petenis berkebangsaan Inggris menorehkan pencapaian terbaik di Grand Slam pada Juli lalu dengan lolos ke semifinal Wimbledon sebelum kalah dari Novak Djokovic dengan empat set, sehingga ia menjadi petenis putra Inggris pertama yang lolos ke babak tersebut di Wimbledon sejak Murray musim 2016.

“Musim ini telah menjadi musim yang luar biasa, terutama bisa melanjutkan pencapaian musim lalu, itu hal yang besar bagi saya. Ada banyak highlight, terutama Wimbledon, melenggang ke semifinal, lalu mendapati keluarga dan teman-teman saya menyaksikan serta mendukung saya,” tambah Norrie.

“Tetapi setelah itu, langsung fokus ke turnamen selanjutnya. Sebagai seorang petenis, anda tidak benar-benar menikmati ketika anda bermain dengan baik, tetapi melihat kembali semua yang telah dilalui, beristirahat beberapa waktu di London, saya telah melalui beberapa hal, dan pastinya ada beberapa highlight.”

Saat ini menghuni peringkat 14 dunia, ia bersikeras bahwa tujuan utamanya adalah menjadi petenis peringkat 1 dunia suatu hari nanti. Sampai sejauh ini dalam kariernya, ia menghuni peringkat terbaik dengan bertengger di peringkat 8 dunia.

Meskipun meraih tonggak bersejarah tersebut, ia harus tetap melatih permainannya, terutama ketika melawan petenis terbaik sunia. Musim ini, ia hanya mengklaim tiga kemenangan dari 11 pertandingan melawan petenis peringkat 10 besar.

Norrie akan kembali beraksi pada bulan ini di Mubadala World Tennis Championships, ajang eksibisi yang digelar di Abu Dhabi, bergabung bersama Carlos Alcaraz, Stefanos Tsitsipas, dan Casper Ruud.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Cameron Norrie