Ashleigh Barty Termotivasi Menangkan French Open

Berita Tenis: Ashleigh Barty berhasrat untuk mengakhiri penantian 46 tahun Australia akan juara French Open di nomor tunggal putri ketika ia menghadapi Marketa Vondrousova di partai puncak.

Margaret Court merupakan petenis putri Australia terakhir yang menjadi juara di Roland Garros pada tahun 1973 ketika ia mengklaim gelar French kelima dalam kariernya setelah memenangkannya pada 1962, 1964, 1969, dan 1970. Masa tersebut merupakan masa keemasan petenis putri Australia setelah Lesley Turner (1963, 1965) dan Evonne Goolagong (1971) juga menjadi juara di French Open.

“Hal itu akan sangat menakjubkan,” seru petenis unggulan kedelapan, Barty mengenai peluangnya untuk disandingkan dengan para legenda tenis putri Australia.

Seperti halnya petenis berusia 19 tahun, Vondrousova, Barty akan melakoni final Grand Slam pertama dalam kariernya setelah melaju ke perempatfinal Grand Slam pertama dalam kariernya di Australia Open musim ini.

“Ini tentunya peluang emas bagi diri saya sendiri dan tim saya. Seperti yang telah saya katakan, kami telah bekerja begitu keras untuk berada di posisi ini,” ungkap Barty.

“Sekarang kami akan memasuki lapangan dan benar-benar menikmatinya. Itu adalah satu-satunya pendekatan, menikmatinya, bersenang-senang, berjuang, dan bermain dengan bebas.”

Melajunya Barty ke final Grand Slam merupakan prestasi yang menakjubkan mengingat empat musim yang lalu ia sempat vakum dari dunia tenis untuk bermain kriket secara profesional. Ketika ia kembali ke dunia tenis, ia menghuni peringkat 623 dunia.

Dengan melenggang ke final, Barty dipastikan akan berada di peringkat 3 besar, peringkat tertinggi bagi petenis putri Australia sejak Wendy Turnbull tahun 1985. Jika Barty memenangkan gelar French Open musim ini, ia akan bertengger di peringkat 2 dunia.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Ashleigh barty, Marketa Vondrousova