Jenazah Atlet Olimpiade Rebecca Cheptegei Diterima Keluarga
Jenazah atlet Olimpiade asal Uganda, Rebecca Cheptegei, yang meninggal dunia setelah dibakar oleh mantan pasangannya di Kenya, diterima oleh keluarga dan aktivis anti-feminisme pada Jumat (13/9), sebelum dimakamkan sehari kemudian.
Keluarga Cheptegei bertemu dengan puluhan aktivis pada hari Jumat yang berbaris menuju kamar mayat Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi di kota Eldoret sambil meneriakkan slogan-slogan anti-femikida.
Rebecca Cheptegei adalah atlet wanita keempat yang dibunuh oleh pasangan atau mantan pasangannya di Kenya dalam kasus kekerasan berbasis gender dalam beberapa tahun terakhir.
Viola Cheptoo, pendiri Tirop Angels - sebuah organisasi yang dibentuk untuk menghormati atlet Agnes Tirop, yang ditikam hingga tewas pada 2021, mengatakan bahwa para pemangku kepentingan harus memastikan bahwa ini adalah kematian terakhir seorang atlet akibat kekerasan berbasis gender.
"Kami di sini untuk mengatakan bahwa cukup sudah, kami lelah mengubur saudara perempuan kami karena kekerasan berbasis gender," katanya.
Suasana di kamar mayat tampak muram ketika para atlet dan anggota keluarga melihat tubuh Cheptegei yang mengalami 80% luka bakar setelah ia disiram bensin oleh rekannya, Dickson Ndiema. Ndiema mengalami luka bakar 30% di tubuhnya dan kemudian meninggal dunia.
Ndiema dan Cheptegei dikatakan telah bertengkar mengenai sebidang tanah yang dibeli oleh sang atlet di Kenya, menurut laporan yang diajukan oleh kepala desa setempat.
Rebecca Cheptegei berkompetisi dalam maraton putri di Olimpiade Paris kurang dari sebulan sebelum serangan itu. Dia finis di posisi ke-44.
Ayah Cheptegei, Joseph, mengatakan bahwa jenazahnya akan disemayamkan sebentar di rumah mereka di daerah Endebess sebelum dibawa ke Bukwo di Uganda timur untuk disemayamkan dan dikebumikan pada hari Sabtu.
"Kami berada di bagian akhir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada putri saya," kata Joseph yang tampak putus asa.
Dia mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa Ndiema menguntit dan mengancam Cheptegei dan keluarga telah memberi tahu polisi.
Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Kenya telah mendorong terjadinya demonstrasi oleh warga biasa di kota-kota besar dan kecil tahun ini.
Empat dari 10 wanita atau sekitar 41% wanita Kenya yang berpacaran atau sudah menikah pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual yang dilakukan oleh pasangannya saat ini atau yang terakhir, menurut Survei Demografi dan Kesehatan Kenya 2022.
Artikel Tag: Rebecca Cheptegei
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/jenazah-atlet-olimpiade-rebecca-cheptegei-diterima-keluarga
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini