Yamaha Akui Perbaikan Mesin YZR-M1 Terlambat Setahun

Berita MotoGP: Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan pemutakhiran mesin motor YZR-M1 terlambat hingga setahun lamanya karena baru menemukan problem di pertengahan musim.

Yamaha telah resmi mendatangkan Luca Marmorini mulai musim 2023. Perekrutan eks insinyur Ferrari F1 tersebut merupakan salah satu langkah tim yang paling disoroti. Ini dikarenakan mereka bak keluar dari karakter konservatif pabrikan Jepang dan memutuskan menggaet pihak luar untuk menjadi penasihat.

Sebagai informasi, Marmorini pernah bekerja untuk Aprilia yang kini mengalami peningkatan besar dalam dua musim terakhir. Kerja sama dengan pria berusia 61 tahun itu diekspektasikan bisa membantu Yamaha untuk mengatasi problem di sektor tenaga. Jarak top speed yang terlalu lebar membuat semua pengguna YZR-M1, termasuk Fabio Quartararo, kesulitan menggunakan keunggulan motor di tikungan.

Meski demikian Lin Jarvis selaku salah satu petinggi Yamaha menekankan bahwa hasil kerja Marmorini belum akan terlihat dalam waktu dekat. Ia harus terlebih dahulu harus memahami konsep kuda besi dan posisi pabrikan berlogo garpu tala saat ini.

"Sejak kami mulai bekerja dengan mereka, yaitu tahun lalu, kami telah melewati beberapa fase berbeda," ujar Jarvis dikutip dari Motorsport.com.

"Saya akan bilang kalau dampak mereka secara langsung tidak begitu besar, karena mereka pertama-tama harus memahami di mana posisi kami,” ia mengimbuhkan.

Pria asal Inggris itu lalu memaparkan bahwa mesin YZR-M1 tetap dibangun dan dirancang di Jepang. Mesin yang dicoba oleh semua ridernya saat tes pramusim MotoGP Sepang pun sebenarnya merupakan mesin yang disiapkan untuk tahun lalu.

"Pada dasarnya, mesin yang kami miliki sekarang adalah adalah mesin yang seharusnya kami gunakan tahun lalu. Kami menemukan masalahnya pada pertengahan tahun dan mendesain ulang area tersebut,” kata Jarvis.

Mengenai upgrade yang terlambat ini, ia menegaskan bahwa Yamaha sangat berhati-hati dalam melakukannya. Masalah reliabilitas atau keandalan menjadi fokus utama mereka.

Pada 2020 pabrikan asal Hamamtsu harus bersusah payah menghemat alokasi mesin karena kerusakan sejumlah unit yang disebabkan oleh problem pada klep. Berbagai ide yang terkumpul selama masa pembekuan saat pandemi juga tidak bisa tersalurkan seluruhnya.

"Pada dasarnya saat itu kami memutuskan untuk menghindari risiko apapun," ucap Jarvis.

"Bisa dibilang kami memutuskan untuk tidak menggunakan mesin yang sama dengan 2021 tetapi bertahan dengan level performa yang konservatif. Ini dilakukan agar kami yakin bahwa unsur reliabilitasnya akan terjaga. Jadi itulah yang terjadi,” tutupnya.

Artikel Tag: yamaha, Luca Marmorini, motogp 2023