Pegolf Kuda Hitam di British Open 2018

Penulis: Ruddy

Selasa 17 Jul 2018, 21:00 WIB

Pegolf Kuda Hitam di British Open 2018 — Francesco Molinari jadi sorotan di British Open 2018. (SCMP)

Berita Golf: Dustin Johnson, Rickie Fowler, Rory McIlroym Brooks Koepka, dan Justin Rose mungkin sudah biasa menjadi favorit juara di turnamen yang mereka ikuti. Tak terkecuali di British Open akhir pekan ini. Tapi, masih ada pegolf lain yang dianggap kuda hitam dan berpeluang menjadi juara.

Sportel 2024 Adakan Kompetisi Golf dan Triathlon di Bali

Marc Leishman

Pegolf asal Australia ini mungkin bisa bersaing di papan atas. Leishman seringkali mencuat saat bertanding di turnamen besar. Meski belum meraih gelar juara di PGA Tour musim ini, namun Leishman sejauh ini memiliki konsistensi permainan yang baik.

Dari 18 turnamen yang diikuti, Leishman memiliki 7 kali finis top 10. Termasuk dalam daftar itu adalah penampilan impresifnya pada The Masters, di mana ia finis di posisi 9. Khusus turnamen Open Championship, tiga tahun terakhir ini Leishman selalu finis di posisi 6 atau lebih baik.

Ian Poulter

PGA Tour dan European Tourmenjadi dua ajang pencarian gelar bagi pegolf asal Inggris itu.Namun, sepanjang musim 2018 ini, Poulter belum memetik satu pun kemenangan. Padahal permainan Poulter termasuk kuat.

Berbicara tentang turnamen British Open, Poultermemiliki catatan khusus.Ia memiliki dua top 10, termasuk posisi T3 di musim 2013, dan musim lalu ia finis di posisi 15 besar.

Poulter sering menjadi kuda hitam di berbagai turnamen mayor. Dan pada turnamen mayor ketiga tahun ini, Carnoustie nampaknya cocok untuk gaya bermain pegolf 42 tahun tersebut.

Francesco molinari

Nampaknya semua orang setuju jika menganggap Molinari sebagai pegolf paling hot musim ini.Ia memenangkan BMW PGA Championship di Wentworth, turnamen flagship European Tour. Kemudian, ia merangkainya dengan kemenangan di Quicken Loans National 2018, sekira 2 pekan lalu.

British Open 2007 adalah turnamen mayor pertama Molinar, dan kala itu pertandingan berlangsung juga di Carnoustie. Sayang, saat itu ia gagal menembus cut, tetapi dapat dimaklumi sebab itu adalah turnamen mayor pertamanya.

Kini, 11 tahun sudah berlalu. Molinari menjelma menjadi sosok pegolf yang tangguh, dan selalu bisa mengatasi tantangan, khususnya saat pertandingan berlangsung begitu ketat.