Sejarah Kelam Rekan Setim Verstappen, Mampukah Isack Hadjar Bertahan?

Penulis: Abdi Ardiansyah
Minggu 28 Des 2025, 18:10 WIB - 183 views
Isack Hadjar

Isack Hadjar

Ligaolahraga.com -

Berita F1: Penunjukan Isack Hadjar sebagai pebalap Red Bull Racing untuk musim 2026 langsung memunculkan perhatian besar dari pengamat Formula 1. Mantan pebalap F1 Derek Daly menilai Red Bull wajib bekerja ekstra dalam memberikan dukungan menyeluruh kepada Hadjar, baik secara teknis maupun mental, jika tidak ingin kembali menghadapi ketidakstabilan line up pebalap.

Hadjar dipilih sebagai penerus Yuki Tsunoda setelah pebalap asal Jepang itu kembali mengalami kesulitan bersaing di sisi lain garasi Max Verstappen. Dalam beberapa musim terakhir, Verstappen secara konsisten mendominasi rekan setimnya, didukung pengembangan mobil yang sangat sesuai dengan gaya balapnya sebagai pebalap utama tim.

Situasi tersebut kerap menciptakan jarak poin yang signifikan antara Verstappen dan pebalap kedua Red Bull, yang pada akhirnya memicu rotasi pebalap dalam waktu relatif singkat. Daly menilai Hadjar dan tim manajemennya pasti menyadari tekanan besar yang akan dihadapi saat musim baru dimulai.

“Tanpa ragu, tim manajemennya sedang mencoba mempersiapkan mental Hadjar agar tidak memandang Verstappen sebagai sosok yang selalu mengalahkan semua lawan,” ujar Daly dalam wawancara eksklusif. Ia menambahkan bahwa awal musim akan menjadi fase krusial untuk membangun rasa percaya diri sang pebalap muda.

Menurut Daly, sulit membayangkan Isack Hadjar benar benar terbebas dari bayang bayang reputasi Verstappen. “Semua orang tahu apa yang terjadi pada rekan setim Max. Tidak mungkin Hadjar tidak membaca, melihat, atau membicarakan hal itu,” ucapnya. Daly juga menekankan bahwa dukungan emosional sama pentingnya dengan dukungan teknis di level tertinggi Formula 1.

Sejarah Red Bull menunjukkan bahwa tantangan ini bukan hal baru. Sebelum Hadjar, nama nama seperti Pierre Gasly, Sergio Perez, Liam Lawson, hingga Tsunoda gagal tampil konsisten saat menjadi tandem Verstappen. Rekan setim terakhir yang dinilai mampu bersaing secara stabil adalah Daniel Ricciardo, yang meninggalkan Red Bull pada akhir musim 2018.

Daly bahkan menyebut kepergian Ricciardo sebagai salah satu kesalahan terbesar Red Bull. “Ricciardo pergi karena merasa tidak diinginkan. Tim terlalu condong ke satu arah,” katanya. Ia menilai saat itu Ricciardo masih berada di puncak performa, cepat, percaya diri, dan mampu memenangkan balapan.

Dibanding Ricciardo, Isack Hadjar datang dengan pengalaman yang jauh lebih minim. Hal tersebut membuat tekanan mental justru semakin besar. Daly memperingatkan bahwa jika Hadjar gagal mencatat hasil positif di awal musim, Red Bull berisiko kembali menjadi tim dengan satu mobil kompetitif.

Dengan perubahan regulasi besar yang semakin dekat, Red Bull dituntut untuk belajar dari masa lalu. Dukungan yang seimbang dinilai menjadi kunci agar Hadjar dapat berkembang dan tim tidak terus terjebak dalam siklus pergantian pebalap.

Artikel Tag: Isack Hadjar, Red Bull, F1 2026, Max Verstappen

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/sejarah-kelam-rekan-setim-verstappen-mampukah-isack-hadjar-bertahan
183
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini