Steiner Terkejut Helmut Marko Tinggalkan Red Bull dengan Cara Kontroversial

Helmut Marko
Berita F1: Guenther Steiner menyatakan keterkejutannya terhadap cara Helmut Marko meninggalkan Red Bull Racing. Menurut Steiner, kepergian Marko yang sejatinya tampak berjalan normal justru berubah menjadi kontroversial setelah muncul pernyataan keras yang menyerang tim dan mantan bos Red Bull, Christian Horner.
Helmut Marko resmi mengakhiri perannya sebagai penasihat motorsport Red Bull pada akhir musim Formula 1 2025. Keputusan tersebut menutup perjalanan lebih dari dua dekade bersama tim berbasis Milton Keynes, di mana Marko dikenal luas sebagai arsitek utama program pengembangan pebalap Red Bull. Banyak pebalap top, termasuk Max Verstappen, lahir dari sistem yang ia bangun.
Pada awalnya, perpisahan Marko diwarnai pernyataan formal dan apresiasi dari pihak tim serta tokoh-tokoh penting Red Bull. Namun situasi berubah ketika Marko memberikan wawancara kepada media Belanda, De Telegraaf. Dalam wawancara tersebut, ia menyebut sejumlah pernyataan resmi sebagai “omong kosong” dan melontarkan kritik tajam kepada Christian Horner, yang sebelumnya dicopot dari jabatan prinsipal tim tak lama setelah Grand Prix Inggris.
Steiner menilai dinamika tersebut menunjukkan bahwa ketenangan belum sepenuhnya kembali ke tubuh Red Bull. “Saya pikir ini adalah proses yang membutuhkan waktu,” ujar Steiner. Ia menyebut bahwa gejolak internal di Red Bull sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, bahkan mungkin lebih besar dari yang terlihat di permukaan.
Soal sikap Helmut Marko, Steiner mengaku tidak menyangka akan ada serangan verbal lanjutan. Menurutnya, faktor usia menjadi alasan utama Marko mundur, bukan konflik terbuka. “Saya tidak menyangka dia akan kembali melontarkan komentar seperti itu. Tapi kalau dilihat dari sisi lain, ini cukup menghibur,” katanya dengan nada santai.
Steiner juga mengungkapkan bahwa dirinya cukup terkejut dengan waktu pengunduran diri Marko. Ia sempat memperkirakan Marko baru akan pensiun setelah musim berikutnya. Namun, Steiner memahami bahwa intensitas perjalanan dan tekanan di dunia Formula 1 dapat menjadi beban berat seiring bertambahnya usia.
Di tengah situasi tersebut, Red Bull kini berada di bawah kepemimpinan Laurent Mekies yang menggantikan Horner. Steiner menilai kehadiran Mekies berpotensi membawa stabilitas dan ketenangan setelah periode turbulen selama lebih dari satu tahun terakhir. Ia menyoroti perubahan cara kerja tim serta peningkatan performa teknis, termasuk pengembangan lantai mobil yang membantu kebangkitan performa Red Bull dan Max Verstappen.
Menurut Steiner, fondasi Red Bull masih sangat kuat. “Mereka punya pebalap terbaik dan tim yang solid. Semua elemen untuk sukses sebenarnya sudah tersedia,” ujarnya. Ia optimistis suasana internal Red Bull akan kembali kondusif, meski menegaskan bahwa waktu akan menjadi penentu arah tim ke depan.
Artikel Tag: Helmut Marko, Red Bull, F1 2025, Guenther Steiner
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/steiner-terkejut-helmut-marko-tinggalkan-red-bull-dengan-cara-kontroversial

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini