Red Bull Racing Dikabarkan Alami Konflik Internal

Berita F1: Media asal Brasil, Globo, menyebut dua petinggi Red Bull Racing, Helmut Marko dan Christian Horner, saling berseteru karena ada perbedaan dalam cara memimpin.

Red Bull Racing diketahui menjadi tim F1 yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga baru saja mengklaim titel juara pebalap serta konstruktor F1 2023.

Namun di balik kegemilangan itu, pabrikan asal Austria ternyata menderita konflik internal. Globo yang merupakan media asal Brasil melaporkan bahwa situasi tim F1 mereka memanas sejak kematian salah satu pendirinya, Dietrich Mateschitz. Kabarnya pemegang saham Die Roten Bullen di Thailand jadi lebih banyak campur tangan sejak anak Dietrich, Mark Mateschitz, mengambil alih.

Prinsipal Red Bull, Christian Horner, rumornya tak suka dengan cara kerja penasihat Red Bull yang sekaligus merupakan tangan kanan Dietrich, Helmut Marko.

“Horner telah berusaha menyingkirkan Marko selama beberapa waktu untuk mengendalikan operasi grup di Formula 1 secara keseluruhan,” tulis Globo dalam berita yang mereka rilis.

Horner juga ingin mendepak Yuki Tsunoda, driver AlphaTauri. Jika seandainya hal tersebut benar-benar terjadi, Honda diharuskan membayar cek senilai $10 juta.

Menurut Globo, Helmut Marko terancam kehilangan posisinya dalam waktu dekat karena sebentar lagi pabrikan berlogo dua banteng merah mengadakan pertemuan penting. Selain Horner, Oliver Mintzlaff (CEO Red Bull setelah kematian Dietrich), juga isunya ingin mengusir Marko.

Artikel Tag: Red Bull, Christian Horner, Helmut Marko, F1 2023