Konflik Internal Jadi Pemicu Helmut Marko Tinggalkan Red Bull

Helmut Marko
Berita F1: Helmut Marko resmi mengakhiri kiprahnya bersama Red Bull Racing hanya beberapa hari setelah musim Formula 1 2025 berakhir di Abu Dhabi. Mundurnya sosok berusia 81 tahun itu sekaligus menutup perjalanan lebih dari dua dekade sebagai penasihat tim dan figur sentral dalam pengembangan pebalap Red Bull.
Selama 20 tahun bersama Red Bull, Marko dikenal sebagai arsitek utama program pengembangan pebalap. Namanya melekat dalam perjalanan karier Sebastian Vettel hingga Max Verstappen, dua juara dunia yang lahir dari sistem binaan Red Bull. Namun, kepergiannya terjadi di tengah periode penuh gejolak di internal tim.
Sepanjang 2025, Red Bull kehilangan sejumlah figur kunci, termasuk desainer legendaris Adrian Newey serta Christian Horner yang sebelumnya menjabat sebagai kepala tim. Situasi ini memicu perubahan struktur kepemimpinan yang signifikan, dengan Oliver Mintzlaff mengambil peran lebih dominan dalam pengambilan keputusan strategis.
Marcin Budkowski menilai perubahan tersebut menjadi salah satu faktor utama yang mendorong Helmut Marko angkat kaki. Dalam pernyataannya, Budkowski menyebut hubungan antara Marko dan manajemen baru tidak berjalan harmonis.
“Ini murni berdasarkan intuisi saya, tetapi hubungan antara manajemen baru Red Bull dan Helmut terlihat penuh ketegangan,” ujar Budkowski. Ia menilai dinamika internal tim telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Budkowski juga menyinggung bahwa keberadaan Marko sebelumnya masih bertahan berkat dukungan kuat dari keluarga Verstappen. Namun, seiring menguatnya kendali manajemen Austria dan Mintzlaff, perbedaan pandangan semakin sulit dijembatani.
“Menurut pandangan saya, situasinya mencapai titik di mana ketegangan itu terlalu besar. Ada terlalu banyak perbedaan pendapat,” lanjutnya. “Manajemen ingin mengambil lebih banyak kendali dan keputusan strategis.”
Peran Marko yang selama ini sangat dominan dalam menentukan susunan pebalap juga diduga mulai dibatasi. Budkowski menilai kondisi tersebut tidak sesuai dengan karakter Marko yang terbiasa bekerja dengan kewenangan penuh.
“Helmut adalah sosok yang membutuhkan kebebasan total dalam mengambil keputusan agar merasa nyaman,” jelas Budkowski. “Ketika ruang itu berkurang, situasinya pasti menjadi sulit.”
Budkowski menutup dengan menyebut bahwa apakah Marko memilih pergi atau didorong keluar menjadi kurang relevan. Yang jelas, hubungan kerja tersebut sudah tidak lagi memberi kepuasan bagi kedua belah pihak.
Kepergian Helmut Marko menandai fase baru bagi Red Bull Racing, sekaligus memunculkan tanda tanya besar mengenai arah program pengembangan pebalap tim di masa depan.
Artikel Tag: Helmut Marko, Red Bull, F1 2025, F1 2026, Christian Horner
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/konflik-internal-jadi-pemicu-helmut-marko-tinggalkan-red-bull

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini