Mesin F1 rakus duit, inilah penyebabnya
Ligaolahraga - Kepala Teknis tim Tim Red Bull untuk Formula Satu, Adrian Newey mengaku sangat khawatir dengan token pengembangan mesin yang disebutnya sebagai spending frenzy (rakus duit belanja), satu hal yang menyebabkan Renault tertinggal.
Sistem token sudah diberlakukan sejak era pengembanangan mesin V6 untuk mencegah pembelanjaan yang tak terkendali.
Semua manufaktur mesin di Fomula 1 diberi token untuk digunakan dalam off-season tahun lalu untuk meng-upgrade unit yang mereka pakai, namun ada titik lemah yang menyebabkan mereka terus melakukan pengembangan sepanjang musim 2015.
Tahun ini mereka kembali mendapatkan 32 token, namun tahun depan mereka akan terbebas dari token-token itu karena sistem yang dipakai sekarang sudah tak berlaku lagi.
Newey engaku khawatir sistem token itu akan mendorong belanja yang tak terkontrol seperti yang terjadi pada Red Bull atas pemasok mesinnya, Renault yang sulit menyesuaikan diri dengan sistem itu sehingga memperlebar gap antara belakang (mesin) terhadap bagian depan (kokpit/pengemudi).
\"Justru sistem itu mendorong orang untuk terus berbelanja,\\\" kata pakar desain itu menjawab Reuters ketika ditanya tentang keputusan untuk membuka pengembangan mesin mulai 2017.
\"Kalau Anda baca butir-butir kesepakatan pertemuan kelompok kerja dari 2012-2013,jelas sekali disebutkan bahwa mesin harusnya sudah dibekukan namun tim yang ada di belakangnya masih dibolehkan mengembangkannya. Yang seperti itu belum terjadi,\\\" tuturnya.
\"Jadilah token itu semacam spending frenzy karena jumlah dana yang harus dikeluarkan pihak pabrik mesin sungguh luar biasa untuk pengembangan itu. Dan saya pikir hal itu juga berpotensi merongrong perusahaan yang belum siap dengan anggaran pengembangan yang besar seperti Renault, sehingga yang ada hanyalah jurang yang semakin lebar, bukan mengecil,\\\" terangnya.
Teknisi senior asal Inggris itu juga menyorot hubungan antara tim-tim kerja penuh di F1 seperti Ferrari, Mercedes dan Renault dengan para pelanggan mereka yang kerap tidak mendapatkan paket yang mereka inginkan.
Ia mengaku cukup heran bagaimana satu manufaktur wajib memasok hardware yang sama ke tim-tim yang lain, namun tanpa kewajiban memasok software yang sama. Dan tak ada yang komplain soal ini karena kontraknya tak memungkinkan siapapun untuk komplain.
Namun sejauh ini, lanjut Newey, Renault selalu bersikap fair terhadap Red Bull.
\"Mereka (Renault) selalu memberi power unit yang sama kepada kami termasuk software, dan tim-tim pelanggannya yang lain sebagai tim kerja mereka,\\\" katanya.
\"Tentu saja masing-masing pihak punya opsi. Problemnya adalah Renault tak bisa bersaing dalam hal anggaran pengembangan sehingga posisi kami menjadi kurang kompetitif,\\\" tutupnya.
Artikel Tag: Red Bull, formula satu, adrian newey, Renault
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/mesin-f1-rakus-duit-inilah-penyebabnya
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini