Aston Martin Suka Bajak Ahli dari Tim Para Rivalnya, Red Bull Beri Sindiran

Berita F1: Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, mengaku tak senang dengan cara Aston Martin memperbaiki kinerjanya dengan mencuri para ahli tim rivalnya.

Bisa dimaklumi kalau terdapat beberapa keluhan dari Red Bull Racing. Pabrikan asal Austria itu harus kehilangan direktur teknik, Dan Fallows, dan spesialis aerodinamika serta staf divisi lain. Kenyataan pahit juga harus dihadapi oleh tim juara bertahan konstruktor Formula 1, Mercedes.

Kendati menerapkan strategi yang licik, hasil yang didapatkan oleh Aston Martin tidak sepadan. Mobil AMR22 yang digeber oleh Sebastian Vettel dan Lance Stroll justru sulit bersaing, bahkan untuk berada di barisan tengah.

Hingga empat balapan awal musim ini, tim milik Lawrence Stroll itu baru membukukan lima poin. Posisi mereka sedikit lebih baik dibanding Williams, sang penghuni dasar klasemen, yang baru menncetak poin semata wayang.

Dari rapor buruk tersebut terlihat bahwa hadirnya deretan staf yang berpengalaman tak menjamin Aston Martin bisa melesatkan performa mobil. Penasih Red Bull, Helmut Marko, juga menyoroti situasi yang berkembang dari tim bermesin Mercedes itu.

Ia menekankan bahwa perlu adanya kombinasi antara sumber daya manusia jempolan dengan rencana yang matang agar jauh lebih mudah mencapai target.

“Formula 1 masih merupakan olahraga tim. Di sini, Anda perlu memiliki kohesi kolektif sangat kuat,” tuturnya dilansir dari Motorsport.com.

“Itu kenapa kami dapat mempertahankan pekerja kunci dengan kami untuk beberapa lama. Meski beberapa percobaan dengan ide Aston Martin untuk mencuri orang-orang kami, akhirnya sukses,” ia menambahkan.

“Namun, tidak ada poinnya hanya membajak staf dan kemudian berpikir kalau Anda sudah menyelesaikan semuanya,” lanjut Marko.

Aston Martin yang kini dipimpinn oleh Mike Krack, terus mendapat keluhan dari Vettel dan Stroll yang menyebut bahwa mobil AMR22 mereka sulit dijinakkan. Dalam seri GP Australia, mobil keduanya bahkan sempat mengalami kerusakan akibat insiden dan membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaikinya. Regulasi teknis baru juga sulit diterjemahkan dengan baik oleh para kru tim.

Sebaliknya, Die Roten Bullen yang ditinggal beberapa sosok penting justru berhasil menjadi salah satu penantang juara F1. Sejauh ini, hanya tim berlogo banteng merah itu yang mampu meredam ketangguhan Ferrari.

Tanpa memperhitungkan kemenangan Max Verstappen di Sprint Race Imola, kedua tim masing-masing merebut dua kemenangan dalam empat balapan awal.

Artikel Tag: aston martin, Red Bull, F1 2022