Tinggalkan Liverpool Bukan Keputusan Mudah Bagi Pep Lijnders

Berita Liga Inggris: Asisten manajer Liverpool, Pep Lijnders mengakui 'tidak mudah' meninggalkan klub. Pelatih asal Belanda itu mengutarakan alasannya.

Jurgen Klopp akan meninggalkan klub pada tahun 2024. Dia mengumumkannya minggu lalu, yang mengejutkan hampir semua orang di dunia sepak bola. The Reds sekarang akan mencari manajer baru dalam tugas yang hampir mustahil.

Tapi dia bukan satu-satunya yang akan pergi. Direktur olahraga Jorg Schmadtke sudah resmi hengkang setelah kontrak satu tahunnya berakhir, sementara staf pelatih senior juga akan menjauh dari Liverpool.

Itu berarti Pep Lijnders mengakhiri hubungan 10 tahunnya dengan Liverpool. Lijnders pertama kali tiba pada tahun 2014 dan membantu Brendan Rodgers sebelum mengambil alih peran serupa di bawah Klopp.

Upaya singkat untuk mengelola klub secara mandiri membuatnya keluar pada tahun 2017, tetapi masa jabatannya di NEC pada tahun 2018 tidak berjalan dengan baik. Lijnders kemudian kembali ke klub pada akhir tahun itu dan memainkan peran penting sejak saat itu.

Namun kini, ia akhirnya hengkang dan Lijnders mengakui hal itu 'tidak mudah'. Namun, sudah waktunya bagi dia untuk menjadi manajer permanen.

“Saya berhutang segalanya pada klub ini,” kata Lijnders, dikutip dari LivEcho. “Sejujurnya, mereka tidak berhutang apa pun kepada saya. Ini 10 tahun penuh dedikasi.

“Saya selalu mengatakan saya akan menyelesaikannya dengan Jurgen, saya tidak akan membantu orang lain, itulah momen ketika saya harus pergi dan saya akan melakukannya.

“Itu selalu seperti itu. Jadi ketika kami berbicara, itu jelas bagi saya. Kami mengakhiri proyek ini bersama-sama seperti ketika saat kami memulainya. Tapi ya, keputusan ini tidak mudah."

Artikel Tag: Premier League, Liverpool, Pep Lijnders