Status Sebagai Pemain Timnas Takkan Membuat Saddil Ramdani Istimewa di Mata Hukum

Berita Liga 1 Indonesia: Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan bahwa status Saddil Ramdani sebagai pemain timnas Indonesia tak akan membuatnya istimewa di mata hukum. Saddil Ramdani sendiri saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan oleh Polres Kendari.

Seperti diketahui, pada Sabtu, 28 Maret 2020 lalu, Saddil Ramdani dilaporkan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kendari melalui laporan yang tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor: STPL/109/III/2020.

Pada Jumat, 27 Maret 2020, Saddil disangka melakukan penganiayaan kepada korban atas nama Irwan (25 tahun) di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, sekitar pukul 18.30 WITA. Dengan status tersangka, Saddil wajib lapor setiap mendapat panggilan dari Polres Kendari.

Selaku Ketum di induk organisasi sepak bola tanah air, Iriawan meberikan komentar tegas terkait kasus yang kini menjerat winger Bhayangkara FC itu.

"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya," terang Iriwan seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia.

Iriawan menegaskan, kasus Saddil menjadi pembelajaran berharga agar hal serupa tidak terulang lagi kepada para pemain lain. Dan status Saddil Ramdani sebagai salah seorang pemain timnas Indonesia tak akan membuatnya diberlakukan secara spesial di mata hukum

"Terlebih lagi, seorang pemain tim nasional harus menjadi contoh dan teladan bagi pesepak bola lain dan masyarakat secara luas," terangnya.

Bagi Bhayangkara FC, kasus yang kini tengah melilit salah seorang pemain pilarnya tersebut tidak akan berpengaruh banyak, pasalnya kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 tengah memasuki masa jeda karena pandemi Covid-19.

Artikel Tag: Liga 1, Saddil Ramdani, Bhayangkara FC, timnas Indonesia, PSSI