SOS: Sepakbola Indonesia Terbanyak Makan Korban Jiwa

Penulis: Dayat Huri
Selasa 14 Nov 2017, 12:15 WIB
SOS: Sepakbola Indonesia Terbanyak Makan Korban Jiwa

Suporter Persija Jakarta saat mendukung tim kesayangannya/foto internet

Ligaolahraga.com -

Berita Sepak Bola Nasional: Hiruk pikuk laga pamungkas #GojekTravelokaLiga1 pada Minggu, 12 November 2017, menutup tragedi meninggalnya seorang suporter sepak bola karena aksi pengeroyokan. Adalah Rizal Yanwar Putra, The Jakmania Sukatani Subkorwil Cikarang, yang harus meregang nyawa dan mengalami luka di sekujur tubuh dalam perjalanan mendukung Persija Jakarta saat dijamu Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabraga, Bekasi. Jenazah Onbek, begitu biasa Rizal disapa dimakamkan Senin, 13 November 2017.

Berdasarkan data dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Save Our Soccer #SOS, Rizal adalah “tumbal nyawa” ke-66 dari “kejamnya” sepak bola Indonesia sejak Liga Indonesia digulirkan pada 1994/1995 (lihat data statistik Litbang #SOS).  Khusus untuk fans Persija, The Jakmania, Rizal korban ketujuh. Sebelumnya, menimpa Fathurrrahman saat laga Persija vs Persipura, 25 September 2005. Lalu Fathul Mulyadin juga saat laga Persija vs Persipura pada 6 Februari 2008.

M. Fahreza saat laga Persija versus Persela 13 Mei 2016. Gilang dan Harun Al Rasyid pada 6 November 2016 sepulang menyaksikan laga Persija vs Persib di Stadion, Manahan, Solo. Kemudian,  Agen Astrava juga dalam perjalanan pulang usai Persija vs Bali United di Stadion Patriot Chandrabraga, Bekasi, 21 Mei 2017.  Total, selama 2017, sudah 12 “tumbal nyawa” di sepak bola Indonesia. Terbanyak sepanjang sejarah!

“Selama ini pengusutan terhadap tewasnya suporter tak pernah tuntas. Hanya lips service setelah itu hilang ditelan bumi. Hanya ungkapan prihatin dan belasungkawa yang disampaikan tak ada tindakan nyata. Di mana pengawasan pemerintah?” kata Akmal Marhali, Koordinator #SaveOurSoccer dalam rilis yang diterima Ligaolahraga.com.

Dalam rentang tiga bulan terakhir setidaknya tiga nyawa melayang karena sepak bola. Catur Yuliantono, supporter timnas asal Duren Sawit tewas terkena petasan saat menyaksikan “Tim Merah Putih” melawan Fiji, 2 September 2017, di Stadion Patriot. Sebulan berikutnya, giliran Banu Rusman, Laskar Benteng Viola, meregang nyawa saat Persita melawan PSMS, di Stadion Mini, Cibinong, 11 Oktober 2017. Ramai dibicarakan selama sepekan. PSSI dan Kemenpora menyampaikan ungkapan duka cita dan berjanji akan mengusutkan. Hasilnya: hilang begitu saja.

“Terlalu murah harga nyawa di sepak bola Indonesia. Bahkan, hanya masuk ketegori kejadian biasa. Tak ada pengusutan secara tuntas. Alhasil, kejadian yang luar biasa ini menjadi biasa dan lumrah. Tidak baik buat perkembangan sepak bola Indonesia,” kata Akmal.

Artikel Tag: Berita Sepak Bola Nasional, Liga 1, persija jakarta, the jakamani

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/sos-sepakbola-indonesia-terbanyak-makan-korban-jiwa
1849  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini