Putus-Nyambung di Persib, Jufriyanto Bersyukur Juara 3 Kali

Penulis: M. Aldi

Minggu 15 Jun 2025, 21:00 WIB

Berita Liga 1 Indonesia: Bek senior Persib Bandung, Achmad Jufriyanto mengaku beruntun bisa mendapatkan tiga trofi bersama Persib. Padahal stoper 39 tahun tersebut sempat tiga kali meninggalkan skuat Maung Bandung.

Bek Baru Persib Terkesan Dengan Sambutan Hangat Bobotoh

Di musim pertama, pemain yang akrab disapa Jupe ini langsung menjadi juara ISL 2014. Tetapi tidak lama berselang, dia memutuskan untuk hijrah ke Sriwijaya FC pada kompetisi TSC 2016.

Jupe lalu kembali ke Bandung pada 2017 dan setahun kemudian mencoba peruntungannya di Malaysia bersama Kuala Lumpur FA. Di musim 2019 dia memperkuat lagi Persib, lalu dipinjamkan ke Bhayangkara FC satu musim di musim 2020 namun liga dihentikan karena pandemi covid-19.

Trofi kedua dan ketiganya baru didapatkannya pada musim 2023/2024 dan 2024/2025. Menurutnya tiga kali kesempatan membela Maung Bandung merupakan sebuah keberuntungan karena pintu selalu terbuka baginya.

"Saya termasuk pemain yang beruntung, karena bisa merasakan tiga kali juara bersama Persib. Senang, bahagia karena mungkin kan tidak banyak yang bisa mencapai ini. Alhamdulillah," ujar Jufriyanto pada wartawan belum lama ini.

Pemain bernomor punggung 16 ini juga bersyukur dan bahagia karena memiliki hubungan baik dengan klub kebanggaan Bobotoh ini. Meskipun hubungannya putus nyambung tapi dia tetap diterima dengan hangat.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi berkat relasi yang baik dengan semua orang, termasuk jajaran manajemen klub. Kini dia memegang peran ganda sebagai pemain dan asisten pelatih di skuat Maung Bandung.

"Saya sudah keluar dan bisa balik lagi. Sepertinya tidak mudah menjalani momen ini apalagi kan sampai tiga kali. Pasti saya sangat berterima kasih untuk keluarga besar klub, tim, manajemen dan Bobotoh, yang tetap membuka tangan buat saya. Jadi ya memang ini adalah anugerah buat saya," tukasnya.

Sejak bergabung, Jufriyanto tampil dalam 132 laga bersama Maung Bandung dalam kompetisi resmi. Kesempatan bermain memang menurun jauh di dua musim terakhir karena dia lebih dipersiapkan sebagai mentor untuk pemain di luar lapangan.