Presiden Nantes Tuntut Wasit yang Tendang Pemain Dihukum

Berita Liga Prancis: Presiden Nantes, Waldemar Kita, pun menuntut wasit Tony Chapron dihukum atas tindakannya yang tak patut saat memimpin pertandingan Nantes menjamu Paris Saint Germain (PSG), Minggu (14/1) atau Senin dini hari WIB.

Dalam laga di Stadion Stade de la Beaujoire, Chapron melakukan tindakan aneh yang membuatnya menjadi sasaran kecaman. Dia menendang bek Nantes, Diego Carlos, sebelum kemudian mengusirnya dari lapangan.

Dalam laga kompetisi Ligue 1 ini, PSG unggul melalui gol yang dicetak Angel Di Maria pada menit ke-12. Namun di pengujung laga wasit membuat keputusan yang membuat banyak orang kaget.

Nantes sebenarnya mampu menyamakan skor namun gol Emiliano Sala lewat sundulan dianulir karena offside. Tensi pun meningkat di pengujung laga ketika Chapron membuat keputusan yang membuatnya banyak mendapat protes.

Saat PSG melakukan serangan balik, Carlos pun berlari untuk mempertahankan daerahnya. Saat itulah secara tak sengaja dia menabrak punggung Chapron dan membuat wasit berusia 45 tahun itu terjatuh.

Saat bangkit Chapron langsung menendang ke arah tulang kering Carlos. Bek tengah asal Brasil itu pun lalu mempertanyakan tindakan wasit. Saat bangkit, Chapron kemudian mengeluarkan kartu kuning lalu kartu merah karena sebelumnya Carlos memang telah mengantongi kartu kuning.

Tindakan ini kontan memicu protes dari pemimpin klub Nantes. "Ini lelucon. Saya menerima 20 SMS dari seluruh dunia yang mengatakan wasit bersalah," kata Kita.

"Anda ingin saya berkata apa? Jika saya berbicara teralu banyak maka saya akan mendapat sanksi dari komite etik. Kami tak punya hak berkata apa pun. Ini skandal," dia menambahkan.

Kita juga mengeluh Nantes tidak diperbolehkan memprotes Chapron atas tindakan anehnya setelah laga usai.

“Chapron harus beristirahat dan mendapatkan pesannya. Seharusnya berjalan seperti itu. Kita tak bisa melihatnya (memimpin pertandingan),” papar Kita.

“Saya menunggu lampu hijau jika tidak saya akan dibunuh. Ini tindakan amatir,” ungkapnya.

“Saya pikir dia tak melakukannya dengan sengaja. Saya tak ingin percaya dia melakukannya dengan sengaja. Setidaknya dia harus minta maaf namun jangan mengelkuarkan kartu merah,” katanya.

“Kita masih harus mencari solusinya karena ini adalah masalah. Namun pada akhirnya kejadian ini membuat saya tertawa. Saya tak pernah melihat kejadian seperti ini,” kata Kita lagi.

"Dia seharusnya dihukum enam bulan. Jika kami yang berwenang kami akan menjatuhkan hukuman enam bulan. Bahkan seharusnya kariernya selesai tapi kami tak mau berakhir seperti itu," ungkap Kita.

Artikel Tag: Nantes, PSG, Tony Chapron, Waldemar Kita, Diego Carlos, Ligue 1, Berita Liga Prancis