Tim Bola Basket China Ingin Bangkit Kembali di Asian Games Hangzhou

Meskipun tim bola basket putra China berada di titik terendah sepanjang masa, tim ini ingin membalas dengan penampilan yang baik di Asian Games Hangzhou, yang dimulai pada 26 September.

China datang ke turnamen Hangzhou setelah tampil buruk di FIBA World Cup, finis di urutan ke-29 dari 32 tim dengan rekor satu kemenangan dan empat kekalahan, termasuk kekalahan dari tuan rumah Filipina. Dengan demikian, China gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024 sebagai tim dengan peringkat terbaik dari Asia, dan juga kehilangan tiket ke Turnamen Kualifikasi Olimpiade.

Untuk memperparah masalah mereka, tim China juga harus kehilangan pemain kunci Zhou Qi dan kapten veteran Zhou Peng akibat cedera. Dengan pemain baru Li Kaier yang tidak dapat tampil di Hangzhou karena sedang menjalani persiapan pra-musim NBA, pelatih kepala China, Aleksandar Djordjevic, memanggil guardCheng Shuaipeng dan shooter Du Runwang ke dalam tim, serta memilih center setinggi 2,23 meter, Yu Jiahao, untuk menambah amunis bertubuh jangkung di bawah ring.

Untuk pertama kalinya absen secara berturut-turut dari Olimpiade sejak 1984, dan harus melangkah ke siklus Olimpiade Los Angeles 2028 yang panjang, mereka harus segera bangkit kembali.

Tim Naga akan memulai turnamen di Asian Games pada 26 September dengan menghadapi Mongolia di Grup B, disusul pertandingan melawan China Taipei dan Hong Kong (China), yang akan mengisi kekosongan setelah pengunduran diri Lebanon.

Mongolia yang berada di peringkat 100 dunia dan Hong Kong yang berada di peringkat 119 dunia seharusnya tidak akan memberikan banyak masalah bagi China, sedangkan China Taipei, yang memiliki pemain CBA Lin Tingqian dan Liu Zheng di pemusatan latihan mereka, mungkin akan memberikan ujian yang lebih berat. Namun, selama China melakukan rotasi bola dengan baik dan memanfaatkan tinggi badan mereka dengan baik, mereka akan dapat menyapu bersih kemenangan di fase grup.

Jepang dan Filipina merupakan ancaman utama Cina di babak sistem gugur, meskipun kedua tim tidak akan menurunkan susunan pemain terbaik mereka. Jepang, yang telah mengamankan tempat di Paris 2024, baru-baru ini mengumumkan daftar pemain mereka dengan tidak membawa satu pun pemain yang digunakan di FIBA World Cup.

Demikian pula, Filipina hanya mempertahankan Japeth Aguilar, June Mar Fajardo dan Scottie Thompson dari skuad yang mengalahkan China beberapa pekan yang lalu. Dilaporkan juga bahwa Calvin Abueva, Jason Perkins, Terrence Romeo dan Mo Tautuaa menghadapi penolakan dari komite Asian Games, dan pelatih baru tim Tim Cone sedang mencari penggantinya.

Selain itu, calon penantang gelar lainnya termasuk Korea Selatan, yang dipimpin oleh pemain naturalisasi Ricardo Ratliffe - yang juga dikenal sebagai Ra Gun-ah - dan Yordania, yang memiliki pemain kidal seperti Kobe Bryant, Rondae Hollis-Jefferson, yang bersinar di FIBA World Cup.

China memulai pemusatan latihan mereka pada 10 September di Shanghai, dan dalam sesi latihan terbuka pada Selasa (19/9) lalu, pelatih Djordjevic mengatakan bahwa timnya akan berusaha sekuat tenaga untuk Asian Games.

"Tim berlatih dengan sangat baik, energi telah kembali, kami mendapatkan istirahat yang dibutuhkan setelah World Cup, dan kami kembali ke jalur yang benar," kata Djordjevic, seraya menambahkan, "Pertama-tama, kami harus meregenerasi tubuh kami, dan menciptakan kembali tingkat energi yang dibutuhkan untuk kompetisi ini."

"Tujuan kami adalah untuk memenangi medali emas untuk China."

Artikel Tag: Asian Games