Ragam Basket: Ternyata ‘Bapak Revolusi Kuba’ Fidel Castro Juga Gila Basket

Penulis: Hanif Rusli
Minggu 04 Des 2016, 17:12 WIB
Ragam Basket: Ternyata ‘Bapak Revolusi Kuba’ Fidel Castro Juga Gila Basket

Basket merupakan salah satu olahraga favorit Castro

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga – Ragam Basket: Meskipun bisbol merupakan olahraga nasional ‘de facto’ di Kuba, namun ‘Bapak Revolusi’ Fidel Castro ternyata juga penggila olahraga yang lain: bola basket. Itu yang tertuang dalam buku karangan bekas pengawal pribadinya, Juan Sanchez, berjudul “The Double Life of Fidel Castro”.

Castro atau yang biasa dipanggil ‘El Comandante’ itu bahkan memiliki lapangan basket pribadi di ‘El Once’ (Sebelas), sebuah blok perumahan empat lantai yang terletak di La Calle Once (Jalan Sebelas) di tengah ibu kota Havana. Gedung itu menjadi tempat rahasia Castro, selain istana kepresidenan.

 

Di gedung itu pula – di lantai paling atas – tinggal Delia Sanchez, salah satu orang paling dekat dengan Castro dan salah satu tokoh penting ‘Revolusi Kuba’. Wanita ini disebut-sebut memiliki hubungan asmara dengan Castro, meski rumor ini tak pernah terbukti.

 

Pada 1982, dua tahun setelah Celia wafat, sebuah perusahaan Kanada memugar lintasan atletik di Stadion Pedro Marrero menjadi trek sintetis sebagai persiapan untuk Central American and Caribbean Games ke-14 – ‘olimpiade’-nya kawasan Amerika Tengah dan Karibia.

 

 

http://i.imgur.com/LVruqro.jpg

Castro, 17 tahun, berpose pada 1943

 

 

Guna memupuk hubungan dengan klien mereka, perusahaan itu menawarkan pembuatan lapangan olahraga di Kuba sesuai pilihan Castro. Alih-alih memakai kesempatan itu untuk membuat fasilitas olahraga di tempat yang memerlukan, Castro minta dibuatkan lapangan basket indoor khusus untuknya.

 

Selain bisa menjadi tempat yang ideal untuk mempertontonkan kepiawaiannya menggiring bolanya, Castro juga percaya basket memiliki daya simbolisme yang  yang luar biasa kuat dan bahkan nilai-nilai pelatihan bagi para pelaku revolusi muda.

 

Permainan basket, kata Castro, memerlukan kecepatan, kelenturan dan stamina, juga pemikiran taktik dan strategi secepat kilat – persis seperti yang dilakukan dalam perang gerilya.

 

Castro bertanding melawan pelajar-pelajar SMU di dekat Havana pada 1970

 

 

Bola basket memang selalu menjadi salah satu olahraga favorit Castro. Dia tidak segan-segan mengambil waktu istirahat kapan pun dia mau di sebuah sekolah atau lapangan profesional untuk melontarkan beberapa tembakan bebas atau bertanding dengan anggota rombongannya.

 

Para pemain akan dibagi ke dalam dua tim: merah dan biru. Jelas semua bermain ‘untuk’ Castro—haram hukumnya kalau dia sampai kalah. Apalagi semua pemain terbaik berada di tim Castro, Sanchez salah satunya. Pemimpin Kuba itu biasanya bermain sebagai center, karena bola selalu diumpankan ke pemain di posisi itu.

 

Sanchez ingat Castro menatapnya dengan jijik pada satu kesempatan karena dia menembakkan bola ketimbang mengoperkan kepadanya. “Cono, kenapa kamu tembak, Sanchez?” dia berteriak. Ternyata tembakan itu Sanchez lakukan karena waktu bertanding hampir habis. Castro pun jadi memakluminya.

 

Castro menjajal para mahasiswa Krakow dalam lawatan kenegaraannya ke Polandia pada 1972

 

Juga, pada 1982, menjelang akhir tahun, Castro – yang berusia 56 tahun saat itu – mengalami patah jempol kaki saat salah memposisikan kakinya saat bermain. Akibatnya, dia terpaksa harus menggunakan sebuah sandal khusus yang sama sekali tak terlihat ‘jantan’. Itu jadi terakhir kali dia bermain basket.

 

Dia pun ingin cederanya itu dirahasiakan, jadi ketika dia menerima tamu di istana kepresidenan, dia akan memakai sepatu bot tentara (yang tidak diikat) dan tetap duduk di belakang mejanya selama pertemuan, dan tidak mendampingi tamunya sampai ke pintu, yang memang menjadi kebiasaannya.

 

Castro meninggal dunia pada 25 November lalu di usia 90 tahun. Abu jenazahnya disemayamkan dua hari di Alun-alun Revolusi, sebelum diarak sejauh 1.000 km selama empat hari melewati 13 dari 15 provinsi di Kuba menuju Santiago de Cuba, tempat dia pertama kali meluncurkan gerakan revolusi dan meraih kemenangan pada 1959.

 

Artikel Tag: Fidel Castro, Bola basket, kuba

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/ragam-basket-ternyata-bapak-revolusi-kuba-fidel-castro-juga-gila-basket
3789  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini