LeBron Catat Rekor Aneh dalam Karier: Pertama Tanpa Rebound, Steal dan Blok

Meski LeBron James masih menambahkan 10 poin dan tiga assist, absennya kontribusi defensif serta rebound menjadi sorotan utama. (Foto: AP)
Untuk pertama kalinya dalam perjalanan kariernya yang sudah memasuki lebih dari dua dekade, LeBron James mengalami malam yang sangat tidak biasa.
Dalam laga melawan Phoenix Suns pada Senin (1/12) malam, megabintang Los Angeles Lakers itu tampil selama 31 menit namun mengakhiri pertandingan tanpa satu pun rebound, steal, atau block — sesuatu yang belum pernah terjadi sepanjang karier NBA-nya.
Meski masih menambahkan 10 poin dan tiga assist, absennya kontribusi defensif serta rebound menjadi sorotan utama.
Pertandingan tersebut adalah laga kelima James musim ini.
Sebelum duel melawan Suns, pemain berusia 41 tahun itu tampil cukup solid dengan rata-rata 38,2 poin fantasi dalam 32 menit per game — bukti bahwa ia masih mampu bersaing di level elite meski usianya jauh melampaui mayoritas pemain NBA.
Musim lalu saja, LeBron mampu finis di posisi 10 besar baik dalam total poin fantasi maupun poin fantasi per pertandingan, sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya.
Namun, memasuki musim ini, muncul pertanyaan besar: bisakah James mempertahankan level produktivitas tersebut?
Perubahan paling signifikan dalam sistem Lakers adalah kehadiran Luka Doncic.
Dengan gaya bermain yang sangat dominan bola, Doncic kini menjadi poros utama serangan Lakers.
Musim ini, ia memimpin NBA dalam kategori poin per pertandingan dengan rata-rata 35,3 poin, sekaligus menempati posisi puncak dalam jumlah tembakan yang dilepas tiap pertandingan.
Peran besar Doncic secara otomatis mengurangi volume permainan bagi para pemain lain — termasuk LeBron.
Musim lalu saja, dalam 23 pertandingan bersama Doncic, statistik James sedikit menurun menjadi 23,7 poin, 7,8 rebound, dan 6,7 assist per pertandingan.
Kini, banyak pihak menilai bahwa fase karier James sudah memasuki masa transisi — mirip dengan Bill Walton di Boston Celtics tahun 1986.
Bukan lagi menjadi pemain dengan beban statistik tertinggi, melainkan figur penting dalam efisiensi, kepemimpinan, dan momentum pertandingan.
Lakers tampaknya tidak lagi berharap LeBron mendominasi setiap possession. Mereka menginginkannya segar saat playoff tiba.
Situasi ini juga dipengaruhi perkembangan cepat Austin Reaves, yang kini tumbuh menjadi salah satu senjata ofensif utama Lakers.
Kombinasi Reaves dan Doncic bahkan memimpin liga dengan total rata-rata gabungan 63,4 poin per pertandingan, melampaui duet Nikola Jokic–Jamal Murray.
Bagi para manajer fantasi, pertanyaan utamanya bukan apakah LeBron masih mampu tampil besar — karena jawabannya jelas: masih.
Tetapi, apakah ia perlu melakukannya setiap malam?
Sejauh ini, jawabannya tampaknya: tidak. Ia tampak lebih fokus pada tujuan terbesar — satu cincin juara lagi — dibanding statistik individual, bahkan ketika malamnya menghasilkan catatan sejarah yang tak terduga.
Artikel Tag: LeBron
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/lebron-catat-rekor-aneh-dalam-karier-pertama-tanpa-rebound-steal-dan-blok

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini