Axelsen Merasa Dalam Performa Terbaik Menuju Olimpiade Tokyo

Berita Badminton : Bintang bulu tangkis asal Denmark, Victor Axelsen yang dipaksa mundur dari Kejuaraan Dunia 2019 lalu di Basel Swiss, mengatakan bahwa Ia sekarang bebas dari rasa sakit dan merasa cukup segar dan berada dalam performa terbaik untuk mencoba meraih emas Olimpiade Tokyo 2020.

Prestasi terbaik Axelsen di Olimpiade sejauh ini adalah ketika dia mengalahkan legenda bulu tangkis China, Lin Dan dalam perebutan medali perunggu di Rio 2016 dan berharap untuk bisa mencapai yang lebih baik di Tokyo pada bulan Juli mendatang.

"Saya merasa menjadi lebih baik tetapi ada beberapa waktu tersisa untuk Olimpiade dan saya masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan," kata pemain Denmark itu.

“Namun, saya pikir saya berada di tempat yang lebih baik sekarang, dan yang paling penting, saya tidak mengalami cedera apa pun, jadi itu cukup bagus," ungkapnya.

Pemain peringkat 5 dunia itu pasti akan menjadi salah satu pesaing utama untuk Olimpiade Tokyo bersama dengan para pemain papan atas dunia seperti Kento Momota asal Jepang, juara bertahan asal China, Chen Long dan juara Asian Games 2018 asal Indonesia, Jonatan Christie.

Momota, yang kini berada di peringkat 1 dunia, tentu saja bertekad untuk memenangkan medali emas pertama tunggal putra bagi Jepang dan ancaman yang jelas untuk ambisi Axelsen kali ini.

Axelsen, bagaimanapun, tetap waspada dan mengatakan bahwa ada banyak pesaing kuat lainnya sehingga ia tidak akan meremehkan siapa pun. Namun, dia mengakui bahwa Momota adalah favorit di Olimpiade yang diadakan di negara asalnya.

Ditanya tentang tekanan di pundak para pebulu tangkis Jepang, Axelsen setuju bahwa ada harapan besar pada juara dunia dua kali itu untuk membuktikan.

“Tapi ada tekanan pada kami semua juga, tidak hanya pada Momota. Itu bagian dari permainan," tegasnya.

Alexsen yang merupakan mantan juara dunia, adalah bagian dari tim Denmark yang mengejutkan dunia bulu tangkis dengan memenangkan Piala Thomas di Kushan, China 2016 lalu.

Artikel Tag: victor axelsen, kento momota, Jonatan Christie, olimpiade tokyo 2020