Tidak Hanya Skill, Mental Pemain Timnas U-23 Juga Disiapkan PSSI

Berita Timnas Indonesia: Pelaksanaan pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23 yang diproyeksikan untuk tampil pada Asian Games 2018 tidak melulu soal strategi dan teknik. Faktor psikologis para pemain juga menjadi salah satu perhatian utama PSSI dalam menciptakan pemain bermental baja dan selalu mengutamakan kepentingan tim di atas pencapaian individu.

Kepala Departemen Human Resources Development PSSI Ashari Joni menyebut, untuk bisa menciptakan tim yang kompak diperlukan pemain-pemain yang percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan timnya, sehingga bisa mencapai prestasi maksimal pada cabang sepakbola Asian Games tahun ini.

“Kami ingin membangun tim yang solid. Setiap individu yang ada di dalam tim harus saling mengenal, sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Kita juga berupaya membangun kepercayaan setiap individu dan semangat kerja sama,”katanya seperti dinukilkan situs resmi PSSI.

Pemberian materi di ruang Semeru, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (16/1). Ashari menjelaskan, inti dari kegiatan ini adalah bagaimana agar setiap individu mau berkorban demi timnya, agar tujuan tim dapat tercapai. “Apa tujuannya? Itu adalah bisa memberikan kemenangan kepada tim. Bagaimana kerja sama antar setiap pemain supaya bisa mencetak gol,” kata Ashari.

Selain menerima materi teori, para pemain juga dilibatkan dengan kegiatan permainan. Para pemain diberikan beberapa keping puzzle untuk dibentuk menjadi bujur sangkar. Kepingan tersebut harus disusun menjadi lima bujur sangkar. Mereka dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari lima orang dalam satu kelompoknya.

Dalam sesi ini juga para pemain harus bisa menilai temannya sendiri. “Ini dimaksudkan supaya pemain bisa menegur pemain lain dengan cara yang baik agar tercipta komunikasi antar pemain saat latihan maupun bertanding. Supaya terbangun kerjasama tim yang solid,” bebernya.

Artikel Tag: timnas Indonesia, Luis Milla, Asian Games, Ilija Spasojevic