Jelang Lawan Joseph Parker, Hughie Fury Sudah Menangkan "Pertarungan Terbesar" Dalam Hidupnya

Berita Tinju: Hughie Fury – sepupu mantan juara dunia Tyson Fury – menegaskan dirinya sudah memenangi pertarungan terbesar sebelum menghadapi juara dunia kelas berat WBO Joseph Parker di Manchester Arena, Manchester (Inggris), Sabtu (23/9) mendatang.

Petinju Inggris itu berhasil sembuh dari penyakit kulit bernama ‘acne conglobata’ – semacam kelainan jerawat parah. Akibat penyakit itu, juara dunia kelas berat WBO Inter-Kontinental tersebut terlalu lelah untuk berlatih dan khawatir karier tinjunya berakhir.

“Semua itu sudah berlalu sekarang,” kata Fury. “Saya merasa menjadi orang yang berbeda dan jauh lebih kuat. Sebelumnya tubuh saya tak bisa melakukan banyak hal. Gara-gara itu, saya tak dapat berlatih selama dua pekan sebelum pertarungan yang berjarak tiga atau empat pekan.”

Penyakit tersebut, katanya lagi, meracuni darahnya dan kondisinya semakin buruk dari tahun ke tahun. Setelah mengetahui dan mencari tahu pengobatannya, juga cedera punggung bagian bawah yang memaksa ditundanya jadwal pertama partai versus Parker, berarti Fury sudah tidak bertarung selama 17 bulan.

Tapi Fury merasa menjadi petarung barusaat menghadapi Parker nanti. “Saya mengidap penyakit ini bertahun-tahun, sebelum karier profesional dan amatir saya dan sangat sulit dijalani. Sistem kekebalan tubuh saya melorot. Saya lihat orang-orang melangkah maju dan saya malah berjalan mundur karenanya.”

Fury menggambarkan kondisi mengerikan saat dia coba mengenakan kaos yang akan langsung dipenuhi darah. “Saya sudah mengobatinya untuk setahun. Saya mengonsumsi pengibatan (Roacutabe) selama enam bulan dan kini penyakitnya sudah hilang. Saya bisa mengembalikan kekuatan otot dan berat badan saya.”

Pertarungan ini sedianya diadakan di Auckland, Selandia Baru, pada 6 Mei, tapi ditunda pada Apil lalu setelah Fury mengalami cedera punggung bagian bawah.

Sejak sembuh dari cedera punggung, Fury (20-0, 10 KO) berlatih di kamp latihan terisolasi di Lake District, mengubah sebuah lapangan squash yang dimodifikasi menjadi sebuah sasana tinju. Sebagian latihannya berupa lari di area perbukitan, membelah kayu dengan kapak, dan berenang di Danau Windermere.

“Saya telah menjalani seluruh kamp latihan di luar ruangan di Lake District, dan brutal, berat, darah, keringat dan air mata,” ungkap Fury, yang akan berusia 23 tahun, enam hari sebelum pertarungan Sabtu nanti. “Ini salah satu kamp latihan berberat yang saya jalani. Tapi karenanya pertarungan jadi bagian termudah.”

Fury akan berstatus ‘underdog’ di kota kampung halamannya melawan Parker, tapi dia tak khawatir tidak diunggulkan. “Itu sama sekali tak menggusarkan saya karena saya sudah merasa menjadi juara, jadi ini hanya masalah waktu dan saya akan buktikan itu pada 23 September,” kata Fury.

Fury mengakui Parker awan yang tangguh dan menganggapnya sebagai salah satu petinju tertangguh di kelas berat. “Dia sangat lapar. Dia memiliki pergerakan yang bagus dan tangan yang cepat, dan dia pun bisa bertinju dengan kedua gaya,” Fury menganalisa lawannya.

Namun, Fury yang memiliki tinggi 198 cm, lebih tinggi dua inci daripada sang juara, akan memasuki ring Sabtu nanti dengan perasaan marah. Penyebabnya adalah diskusi Parker dengan dua petinju kelas berat Inggris lainnya – no.1 dunia Anthony Joshua (juara dunia IBF dan WBA) dan Tony Bellew – tentang duel di masa depan.

“Dia jelas tidak menganggap saya. Itu hal terburuk yang bisa dia lakukan dan dia akan lihat itu pada 23 September,” kata Fury. “Saya harap dia mempersiapkan diri dengan baik. Ini penampilan terbaik yang akan Anda lihat dari saya. Saya menjalani kamp latihan terbaik dan karenanya saya berada dalam kondisi terbugar dalam hidup saya.”

Artikel Tag: Hughie Fury, Joseph Parker, Tinju