Reaksi Pakar Lihat Novak Djokovic Begitu Emosional Di Melbourne

Berita Tenis: Novak Djokovic tampak lebih emosional di akhir Australian Open, Melbourne musim 2023 dibandingkan ketika memenangkan Grand Slam lain, dengan pakar Eurosport, Tim Henman menyatakan bahwa ia tidak pernah melihat seperti itu sebelumnya.

Petenis berkebangsaan Serbia, Djokovic mengalahkan petenis berkebangsaan Yunani, Stefanos Tsitsipas dengan tiga set langsung demi mengamankan gelar Australian Open kesepuluh. Tetapi mungkin kisah di luar lapangan menjadi pemicu sang petenis melampiaskan emosinya di akhir pertandingan, di mana ia terlihat menangis dengan ditutupi handuknya.

Petenis berusia 35 tahun, Djokovic tidak bisa berkompetisi di Australian Open musim lalu akibat drama yang terjadi akibat status vaksinnya. Lalu, ia harus menghadapi insiden yang melibatkan ayahnya dalam beberapa hari terakhir sebelum Grand Slam di Melbourne berakhir. Ia juga harus mengatasi cedera otot hamstring di sepanjang turnamen.

“Itu berat baginya di lapangan, dengan cederanya dan pertandingan kali ini yang berlangsung sengit di dua set terakhir,” ungkap mantan petenis berkebangsaan Inggris, Henman.

“Ketika ia merayakan dan air mata mengalir, ia menangis di kotak pemainnnya, saya tidak pernah melihat apapun seperti itu. Hal itu menunjukkan seberapa banyak hal itu menguras energinya, baik secara fisik maupun emosional.”

“Gelar Grand Slam ke-22 pencapaian yang luar biasa. Itu akumulasi dari banyak hal, menang di negara yang mendeportasi dirinya dan kini ia mendapatkan peluang. Persiapannya tampak positif sampai ia mengalami cedera. Ia sudah begitu dekat dengan rekor itu dan kita semua tahu seberapa penting hal itu berarti baginya. Itu adalah tonggak bersejarah lain.”

Mats Wilander juga berbicara kepada Eurosport, bahwa ia menyaksikan sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

“Saya pikir saya belum pernah melihat Novak seemosional itu,” ungkap mantan petenis berkebangsaan Swedia, Wilander yang memenangkan tujuh gelar Grand Slam.

“Hal itu memperlihatkan usaha secara emosional yang dibutuhkan untuk memenangkan 22 gelar Grand Slam. Itulah mengapa ia mendapatkan 22 gelar, karena ia menginvestasikannya dengan begitu emosional.”

“Saya tidak pernah merasakah emosi seperti itu di pertandingan atau turnamen manapun di mana saya melampiaskan emosi seperti itu sejak saya masih muda. Ia memenangkan 22 gelar Grand Slam dan itulah alasan utamanya.”

Artikel Tag: Tenis, australian open, Novak Djokovic