Meski Dinaungi Kemalangan, Jannik Sinner Bangga Dengan Musim 2022

Berita Tenis: Jannik Sinner merupakan salah satu petenis yang paling tidak beruntung terkait cedera pada musim 2022 dan ia berharap bisa mengubah hal tersebut pada musim 2023.

Sementara beberapa pihak menyebutnya cedera dan hal yang tidak beruntung, pihak lain berpikir itu merupakan kekurangan kekuatan fisik. Petenis berusia 21 tahun mempertimbangkan kedua pilihan karena ia mengakui bahwa ia berlatih keras selama pra-musim demi memastikan cedera lain tidak lagi menghantuinya pada musim 2023.

“Musim ini musim yang berat bagi saya karena di banyak turnamen, saya mengalami sejumlah masalah kecil,” aku Sinner dalam podcast ATP Tennis Radio.

“Saya harus mengundurkan diri dalam banyak kesempatan, tetapi di sisi lain, saya juga melakoni banyak pertandingan, bermain dengan lebih konsisten setelah lolos ke sejumlah perempatfinal dan babak 16 besar. Jadi, itu sungguh disayangkan, tetapi di sisi lain, saya masih bisa merasa bangga.”

Pada musim 2022, petenis berkebangsaan Italia mulai bekerja sama dengan pelatih baru, Simone Vagnozzi, lalu kemudian, petenis yang dikenal pernah melatih Simona Halep, Darren Cahill juga bergabung dengan timnya.

Berbicara tentang kerja sama dengan pelatih baru, Sinner menyatakan, “Sejujurnya, saya pikir itu akan berjalan dengan sangat baik. Secara fisik, kami berlatih dengan sangat keras. Dan kini saya merasa fisik saya dalam kondisi prima. Bagi kami, salah satu hal paling penting pada musim ini adalah tetap pra-musim, karena saya pikir selama pra-musim kami bisa banyak berlatih, lalu bersiap demi musim yang akan datang, yang saya pikir saya bisa melakukannya.”

“Saya pikir musim depan akan menjadi musim yng menarik bagi saya. Karena seperti yang telah saya katakan, pada pra-musim kami akan berlatih dengan sangat keras dan tubuh saya akan semakin kuat. Juga dengan tim yang baru, kami mengubah beberapa teknikal dan kami ingin mengoptimalkannya selama pra-musim."

Di Grand Slam musim 2022, pencapaian Sinner tidak mengecewakan setelah ia melenggang ke perempatfinal Australian Open (kalah dari Stefanos Tsitsipas), Wimbledon (kalah dari Novak Djokovic), dan US Open (kalah dari Carlos Alcaraz), sementara di French Open, ia melangkah sampai babak keempat (kalah dari Andrey Rublev). Ia juga berhasil memenangkan satu gelar, yakni gelar Croatia Open di Umag dengan mengalahkan Alcaraz di partai puncak.

Artikel Tag: Tenis, Jannik Sinner