Iga Swiatek Lebih Prioritaskan Performa Ketimbang Hal Ini

Berita Tenis: Iga Swiatek menyatakan lengser dari peringkat 1 dunia telah menghilangkan beban di pundaknya saat ia mengalihkan fokusnya dari mengejar poin peringkat.

Petenis berkebangsaan Polandia bertengger di peringkat 1 dunia selama 75 pekan secara beruntun sebelum rezimnya berakhir setelah US Open dan digantikan Aryna Sabalenka. Di Grand Slam tersebut, ia kalah dari Jelena Ostapenko di babak keempat.

Sejak saat itu, satu-satunya turnamen yang ia lakoni adalah Pan Pacific Open di Tokyo dan berakhir dengan kekalahan di perempatfinal melawan Veronika Kudermetova yang berakhir sebagai juara turnamen tersebut.

Petenis yang telah mengantongi empat gelar Grand Slam berharap bisa mendapatkan momentum jelan China Open yang akan menjadi turnamen WTA pertama di mana ia tidak akan menjadi petenis unggulan pertama dalam satu musim terakhir.

“Saya pikir sedikit lebih mudah untuk kembali berkompetisi dengan pola pikir mengejar seseorang karena itu hal yang kita lakukan di sepanjang hidup kita,” ungkap Swiatek kepada para wartawan di Beijing.

“Hanya ada satu orang yang menghuni peringkat 1 dunia. Saya pikir lebih sulit untuk terbiasa dibandingkan musim lalu.”

“Tetapi sejujurnya, hal itu tidak benar-benar masalah bagi saya karena setelah US Open, saya tahu saya akan turun ke peringkat 2. Saya berhenti memikirkan tentang peringkat karena saya merasa ada sejumlah beban di atas pundak saya. Saya kini bisa lebih fokus terhadap berlatih, lebih tenang, dan mendapatkan ritme yang normal dalam berlatih.”

Saat ini, juara French Open musim 2023 terpaut 1.071 poin dari Sabalenka. Tetapi ia tampak tidak tergesa-gesa untuk kembali ke posisi puncak. Sebaliknya, ia lebih fokus untuk meningkatkan level permainan.

“Tujuan utama saya adalah melakukan beberapa hal secara berbeda di lapangan terkait teknik dan taktik, berkembang sebagai seorang petenis, tidak benar-benar mengejar poin atau peringkat,” tutur Swiatek.

“Saya menyadari seberapa banyak latihan yang harus saya lakukan di pra-musim karena ada banyak hal yang ingin saya tingkatkan. Pelatih saya juga memiliki rencana yang bagus. Kadang-kadang mustahil utnuk melakukannya dalam dua pekan. Tetapi kami mulai melakukannya.”

Sejauh ini pada musim 2023, petenis berkebangsaan Polandia telah mengantongi 56 kemenangan, lebih banyak daripada petenis putri lain. Ia juga menjadi salah satu petenis putri yang musim ini telah memenangkan empat gelar, bergabung dengan Cori Gauff.

Di China Open, Swiatek akan mengawalinya dengan menghadapi petenis berkebangsaan Spanyol, Sara Sorribes Tormo.  

Artikel Tag: Tenis, China Open, Iga Swiatek