Iga Swiatek Berharap Tinggi Tapi Tak Terlalu Tertekan Menuju Wimbledon

Iga Swiatek di Bad Homburg musim 2023
Berita Tenis: Petenis peringkat 1 dunia, Iga Swiatek yakin bahwa pengalaman di Wimbledon 12 bulan lalu telah membuatnya merasa lebih lepas untuk melakoninya pada musim ini.
Petenis berkebangsaan Polandia mengukuhkan dirinya sebagai salah satu petenis yang paling diperhitungkan di turnamen WTA setelah memenangkan 11 gelar dalam 16 bulan terakhir, termasuk French Open sebanyak dua kali dan US Open satu kali. Tetapi ia belum bersinar di Wimbledon yang akan ia lakoni untuk kali keempat pada musim ini.
Pencapaian terbaik petenis peringkat 1 dunia di London adalah lolos ke babak keempat musim 2021. Lalu pada musim 2022, ia secara mengejutkan kandas di babak ketiga melawan Alize Cornet yang mematahkan 37 kemenangan beruntun yang telah ia bangun sebelumnya.
“Musim lalu, saya merasakan banyak tekanan karena saya petenis peringkat 1 dunia. Itu musim pertama saya di mana saya bisa fokus dengan latihan dan sebenarnya banyak belajar. Jadi, semoga saya bisa menggunakan hal itu di pertandingan saya,” ungkap Swiatek.
“Terbiasa di atas grass-court selalu menjadi bagian menantang karena ketika anda bermain dengan baik di French Open, anda tidak memiliki banyak waktu mempersiapkan diri untuk Wimbledon. Tetapi musim ini, saya merasa saya telah melakukan hal sedikit lebih baik daripada beberapa musim terakhir.”
Petenis berusia 22 tahun melakoni turnamen pemanasan sebelum Grand Slam di London dengan turun di Bad Homburg Open. Di laga pembuka, ia kecolongan set pertama sebelum bangkit untuk mengalahkan Tatjana Maria yang lolos ke semifinal Wimbledon musim lalu. Ia lalu membantai Jil Teichmann dan Anna Blinkova.
Namun, perjalanan petenis yang telah mengantongi empat gelar Grand Slam berakhir setelah ia terpaksa mundur dari semifinal dicurigai karena keracunan makanan. Meskipun ia merasa percaya diri bahwa kemunduran kecil tersebut tidak akan menghalangi peluangnya di London.
“Saya melalui malam yang benar-benar buruk. Saya dan tim dengan kondisi saya, pelatih saya mengambil tindakan pada pagi harinya. Mereka tidak benar-benar terlihat baik karena saya sulit tidur. Saya mengalami sakit perut, tetapi saya tidak tahu apakah ada yang salah atau tidak,” papar Swiatek.
“Beberapa waktu setelah itu, saya merasa baik-baik saja, jadi, saya cukup yakin bahwa saya akan baik-baik saja.”
Berusaha untuk berada di puncak musim grass-court yang berlangsung cukup singkat selalu menjadi sebuah tantangan, tetapi petenis peringkat 1 dunia menyatakan bahwa semua legenda tenis bisa melakukannnya, sesuatu yang menginspirasi dirinya untuk melakukan hal tersebut di masa mendatang.
“Saya yakin petenis terbaik, mereka bisa bermain di semua lapangan. Saya ingin menjadi petenis seperti itu, yang bisa bermain dengan baik di grass-court dan merasa nyaman di sana,” lanjut Swiatek.
“Saya melakukan yang terbaik demi mengasah kemampuan saya. Musim lalu, saya merasa kami melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan pelatih saya terkait sentuhan saya, mengasah slice, dan juga kadang-kadang memainkan slice.”
“Musim ini saya merasa kami mendapatkan lebih banyak waktu untuk fokus dengan hal-hal dasar dan melakoni pertandingan.”
Swiatek akan mengawali Wimbledon musim ini dengan bertemu petenis berkebangsaan Cina, Zhu Lin.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Iga Swiatek
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/iga-swiatek-berharap-tinggi-tapi-tak-terlalu-tertekan-menuju-wimbledon

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini